Singaraja, koranbuleleng.com | Legong Tombol yang menjadi salah satu seni tari tradisional yang direkonstruksi dipentaskan dalam pembukaan Buleleng Festival ke-4 bertema Masterpiece of Buleleng memukau sejumlah undangan VVIP terutama para pejabat dari sejumlah institusi kementerian, Selasa 2 Juli 2016.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengaku sempat berbisik-bisik dengan salah satu deputy dari Kementerian Pemuda dan Olahraga yang hadir saat pembukaan Bulfest bahwa kalau Legong Tombol ini nantinya bisa dipentaskan secara kolosal dengan melibatkan 500 orang penari dalam Pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta.
“Tadi saya sempat bisik-bisik sama pak deputi, Legong Tombol ini sangat bagus dan nanti bisa ditarikan secara kolosal di Asian games melibatkan 500 penari,” terang Bupati diatas panggung uatama Buleleng Festival saat memberikan kata sambutan.
Bupati menyatakan bahwa Buleleng festival kini bukan lagi ajang kedaerah namun juga sudah menjadi agenda nasional. Dari tahun ke tahun, pembenahan selalu dilakukan termasukk sisi-sisi penggalian seni tradisi.
Rangkaian pembukaan Buleleng Festival memang cukup ramai oleh berjubelnya ribuan penonton. Pembukaan diramaikan dengan aksi joged massal yang menari di spenajang Jalan Ngurah Rai oleh 15 sekaa joged.
Selain Joged, juga digelar parade ngoncang sebagai salah satu tradisi agraris yang masih dilestarikan sampai saat ini.
Di Panggung utama, SLANK menggebrak pad amalam harinya. Penampilan SLANK ini memang ditunggu banyak kalangan, termasuk para slanker dari luar Bali yang rela dating ke panggung Bulfest untuk menonton band idolanya.
Dalam pembukaan Bulfest ini juga diserahkan penghargaan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO untuk kesenian Wayang Wong Tejakula. Penghargaan diserahkan oleh staff Ahli dari kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Arie Budhiman.
Arie Budhiman mengatakan dengan diserahkannya sertifikat dari UNESCO ini bisa menjadi inspirasi pengembangan seni dan budaya nusantara di mata dunia. Pihaknya atas nama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengucapkan terimakasih khususnya kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng dan komunitas seni Wayang Wong karena berusaha sangat keras untuk meraih prestasi dunia ini. “Semoga kesenian dan kebudayaan ini dapat terus dilestarikan sehingga berlanjut menjadi living culture,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng , Nyoman Sutrisna mengatakan bahwa Buleleng festival tahun ini sengaja mengambil tema Masterpiece of Buleleng karena ingin memunculkan berbagai seni dan budaya adiluhung dari Buleleng.
Semua potensi seni budaya yang dimiliki oleh Buleleng bisa diketahui oleh masyarakat Buelleng serta sebagai ajang wisata budaya. |NP|