Singaraja, koranbuleleng.com| Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng melantik dan memberikan bimbingan teknis (Bimtek) terhadap Relawan Demokrasi di Hotel Banyualit Lovina Selasa, 29 Januari 2019. Relawan Demokrasi diberi mandat untuk membantu KPU meningkatkan partisipasi pemilih hingga 77 persen.
Sebanyak 55 relawan demokrasi yang akan bertugas memperkuat KPU Kabupaten Buleleng dalam melakukan tugas-tugas sosialisasi pada tahapan Pemilu. Relawan demokrasi ini telah terbagi dalam 11 basis masyarakat. Nantinya, sosialisasi tentang tahapan pemilu ini akan dilakukan sesuai dengan basis masing-masing. Mulai dari basis keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, kaum marginal, basis komunitas, basis keagamaan, warga Internet dan basis relawan demokrasi.
Komisioner KPU Buleleng Gede Bandem Samudra menjelaskan, relawan demokrasi berperan sebagai mitra KPU dalam menjalankan sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis masyarakat, yang mampu mendorong tumbuhnya kesadaran serta tanggungjawab masyarakat untuk menggunakan hak pilih secara benar dalam Pemilihan Umum 2019.
Terlebih lagi target yang dipasang untuk angka partisipasi pemilih oleh KPU RI dalam pelaksanaan Pemilu 2019 terbilang tinggi yakni mencapai 77,5 persen. Jadi, sebagai mitra KPU, Bandem pun optimis jika relawan demokrasi ini bisa membantu untuk mewujudkan target tersebut, terlebih di Buleleng bisa melampaui target yang telah dipasang.
“Masalah partisipasi bukan tanggung jawab penyelenggara saja, tapi tanggung jawab kita bersama. Yang harus diingat, bagiamana Pemilu bisa menjadi lebih baik dengan jumlah partisipasi masyarakat yang tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Bali, Anak Agung Gede Raka Nakula yang hadir untuk memberikan bimbingan teknis menyebut jika proses pembentukan relawan demokrasi tersebut dilakukan secara bertahap. Mulai dari prekrutan hingga seleksi. Nantinya dalam melakukan sosialisasi berkaitan dengan pelaksanaan tahapan Pemilu 2019, mereka akan menyasar kelompok-kelompok masyarakat secara spesifik.
“Wilayahnya kita tidak tentukan, yang ditentukan hanya basis pemilih yang akan disasar. Jadi yang disasar itu lebih spesifik, apakah itu perempuan, kemudian penyandang disabilitas, pemilih pemula atau yang lain sesuai basisnya,” ujarnya. |RM|