Singaraja, koranbuleleng.com | Saluran irigasi sebagai sumber pengairan dari empat subak di Kecamatan Seririt diterjang longsor di Desa Rangdu, Kecamatan Seririt. Saluran irigasi yang alami kerusakan hingga 30 meter, akibatnya distribusi air ke sejumlah wilayah pertanian di empat wilayah subak tersebut terganggu. Luasan wilayah pertanian mencapai 150 hektar.
Empat wilayah subak yang mengalami ancaman krisis air pertanian yakni Subak Rangdu, Subak Ringdikit, Subak tua Bubunan, Subak Anyar Bubunan. Atas ancaman krisis air pertanian itu, empat kelompok subak tersebut, mengajukan permohonan perbaikan saluran irigasi kepada Pemkab Buleleng agar wilayah pertanian mereka bisa mendapatkan air.
Komisi II DPRD Buleleng juga merespon kerusakan saluran irigasi tersebut dan melihat langsung kondisi kerusakan saluran irigasi ke lokasi kejadian, Selasa 19 Januari 2021.
Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Putu Mangku Budiasa mendesak kerusakan saluran irigasi ini harus segera mendapatkan penanganan. Pemerintah Kabupaten Buleleng harus mengambil keputusan untuk segera melakukan perbaikan agar jalur air untuk wilayah pertanian di empat subak ini kembali normal.
“Ini masalah yang sangat penting, karena menyangkut kebutuhan masyarakat banyak, kelangsungan musim tanam padi dari kelompok subak dan petani. Maka itu, kerusakan saluran ini harus segera ditangani PemkabBuleleng agar air bisa mengaliri empat subak ini,” ujar Mangku Budiasa.
Sementara Klian Subak Anyar Bubunan, Ketut Surama juga berharap besar agar pemerintah segera melakukan penanganan terhadap kerusakan saluran irigasi untuk empat subak di Kecamatan Seririt. Luasan sebanyak 150 hektar lahan subak, lebih besar dimanfaatkan areal persawahan.
“Pengairan sudah tidak bisa sejak terputus karena longsor, ini saluran induk sudah putus. Di hilir tidak ada aliran air. Kami berharap pemerintah bisa segera menangani kondisi kerusakan saluran ini,” ujar Surama.
Surama mengatakan ketika terjadi longsor 6 Januari 2021, wilayah pertanian di empat subak tersebut sudah tidak mendapatkan aliran air sehingga tanaman padi banyak yang layu. Kondisi tersebut bisa berpotensi memunculkan gagal panen. Untuk itulah, petani juga sangat berharap pengairan kembali normal.
Sementara itu, Perbekel Desa Rangdu, Made Gargita Yadnya menjelaskan surat permohonan perbaikan ke Pemkab Buleleng sudah dilayangkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang , Pemkab Buleleng. Harapan dari empat kelompok subak saluran irigasi bisa ditangani dengan cepat.
“Kalau darurat mungkin bantu melalui saluran pipa saja dulu, supaya air tetap bisa mengalir ke empat subak ini,” kata Gargita.
Sementara itu Camat Seririt I Nyoman Agus Tri Kartika Yudha mengakui surat permohonan bantuan perbaikan saluran irigasi subak sudah dilayangkan kepada Bupati Buleleng melalui Kepala Dinas PUTR Kabupaten Buleleng.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada perbaikan langsung dari Dinas terkait karena memang ini untuk kepentingan masyarakat banyak, para petani,” ucap Pria yang arab disapa Gustri ini. |NP|