Inovasi Kunci Pengembangan Kewirausahaan oleh Mahasiswa

Singaraja, koranbuleleng.com| Menciptakan wirausahawan muda di kalangan mahasiswa  sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh berbagai perguruan tinggi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merancang program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar guna melahirkan inovasi-inovasi pengembangan wirausaha yang akan mendukung perekonomian di Indonesia. 

Program yang ditawarkan tidak hanya sekadar pembuatan usaha, namun didukung juga dengan permodalan, pendampingan usaha, hingga pengembangannya. Menindaklanjuti hal tersebut, Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mengundang tenaga ahli kewirausahaan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Buleleng untuk memberikan masukan terhadap usaha-usaha mahasiswa yang berhasil mendapatkan pendanaan, Selasa, 14 Desember 2021. 

- Advertisement -

Terdapat tujuh kelompok wirausaha yang diberikan gambaran dan masukan dari tenaga ahli kewirausahaan. Ketua HIPMI Buleleng, Gede Subianta Eka Kresnawan mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh mahasiswa. Dari kegiatan ini, mahasiswa bisa belajar untuk berwirausaha. Antusias dari mahasiswa juga sangat tinggi.

“Saya sangat berharap ke depannya FIP terus menyelenggarakan kegiatan serupa, sehingga ada regenerasi. Ketika tamat kuliah, mereka bisa jadi seorang wirausahawan.” ujar Subianta Eka

Secara garis besar, Subianta menilai usaha yang diciptakan oleh mahasiswa sudah sangat bagus. Alur berpikir untuk berwirausaha sudah tepat, walaupun perlu ada penyesuaian-penyesuaian kembali. 

Ni Luh Putu Divya Jyoti Mahardika, salah satu ketua tim wirausaha mahasiswa melirik ke dunia seni, yaitu membentuk sanggar Santarsa Bali yang mengajarkan tarian Bali yang dikhususkan pada anak-anak SD. Sekaligus untuk melestarikan budaya terutama di daerah Jembrana.

- Advertisement -

“Namun kami masih terkendala dengan waktu yang harus dibagi dengan kuliah dan organisasi. Ke depannya kami berharap akan ada yang meneruskan, dan kami menginginkan siswa yang berlatih menari di sanggar ini bisa pentas di acara-acara kesenian. ” ungkap Divya.

Beda halnya dengan tim dari Komang Ayu Tantri Sastra Dewi yang berwirausaha produk cookies dengan nama Kiss Me. Mereka menjual cookies karena melihat peluang yang cukup besar serta cookies menjadi makanan kesukaan berbagai kalangan masyarakat. Mereka menawarkan cookies dengan bentuk, rasa, dan harga yang menyesuaikan dengan konsumennya. 

“Goals-nya di masa pandemi ini, Kiss Me bisa meningkatkan perekonomian, yaitu dengan membuka reseller” kata Ayu Tantri. |SY|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts