Singaraja, koranbuleleng.com| Satuan Polairud Polres Buleleng berhasil mengevakuasi seorang nelayan asal Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, bernama Made Satria Wiguna, 31 tahun. Dia hanyut di atas rumpon saat memancing di perairan Pantai Pidada, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, pada Selasa 15 Maret 2022.
Sebelum hanyut, awalnya Wiguna memancing di atas salah satu rumpon terapung milik nelayan setempat. Namun, saat sedang asik-asiknya memancing tiba-tiba tali tambat rumpon tersebut putus. Hal itu pun menyebabkan korban terbawa arus menjauhi pantai ke arah timur. Panik, korban yang berada di atas rumpon kemudian menghubungi salah satu rekannya untuk dijemput.
Menerima pesan darurat tersebut, rekan Wiguna yang bernama Gede Sandi Yoga, 21 tahun, langsung bergegas menjemput korban menggunakan perahu jukung. Namun naas saat akan menjemput itu, perahu yang ditumpangi untuk menjemput korban tiba-tiba mesinnya mati. Untuk menghindari kejadian yang lebih fatal, dia kemudian menghubungi Satuan Polairud Polres Buleleng untuk bantuan pertolongan.
Kasat Polairud Polres Buleleng, AKP I Wayan Parta menyebut setelah menerima informasi ada pemancing yang hanyut. Pihaknya pun lantas mengerahkan anggotanya di Pos Anturan untuk melakukan evakuasi.
Sejumlah personel Sat Polairud Polres Buleleng pun, langsung bertolak menuju kawasan perairan Pantai Pidada, Kelurahan Banyuasri untuk melakukan pertolongan. Dengan menggunakan Kapal Polisi XI-1022. Tak lama kemudian, korban berhasil dievakuasi.
“Kami merespon panggilan adanya laporan pemancing hanyut pada pukul 15.30 Wita. Setelah pada pukul 13.00 Wita korban dinyatakan mulai hanyut akibat tali kait rumpon putus. Korban berhasil kami evakuasi dengan selamat,”terangnya.
Parta pun mengimbau kepada nelayan dan semua pihak saat beraktivitas di laut untuk menggunakan alat keselamatan berupa rompi apung atau life jacket untuk berjaga-jaga jika kondisi darurat. Selain itu, sebelum beraktivitas melaut para nelayan juga diharapkan memperhatikan memperhatikan kondisi cuaca terlebih dahulu.
“Yang terpenting, bagi pemilik rumpon selalu memeriksa tali rumpon serta memarkir rumpon agar tidak mengganggu lalu lintas di laut,” pungkasnya. |YS|