Desa Adat Buleleng Gelar Melasti, Angkut Sarad Dengan Mobil

Singaraja, koranbuleleng.com| Desa Adat Buleleng menggelar tradisi Melasti dengan menggunakan mobil bak terbuka untuk tempat Sarad dan Kotak Ampilan. Hal itu dilakukan mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid19, Kamis 17 Maret 2022.

Mobil dan pemedek yang membawa Sarad dan Kotak Ampilan serta penabuh bonangan beriringan menuju Pura Segara yang berada di Pelabuhan tua Buleleng. Hal itu berbeda dari tradisi Melasti yang biasanya digelar Desa Adat Buleleng digelar dengan berjalan kaki beriringan menuju Pura Segara dan diikuti oleh ribuan orang.

- Advertisement -

Klian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, keputusan pelaksanaan melasti dengan kendaraan bak terbuka ini, dilakukan berdasarkan kesepakatan paruman yang dilakukan Desa Adat Buleleng, untuk menghindari klaster baru Covid19.

Warga mengangkut sarad dan keperluan lainnya menggunakan mobilbak terbuka untuk melasti

Sutrisna menyebut, melasti kali ini diikuti oleh 14 banjar adat yang ada di wilayah Desa Adat buleleng. Dari 14 Banjar itu sebanyak 65 mobil yang digunakan untuk tempat sarad dan kotak ampilan, serta untuk mengangkut seke bonangan.

“Empat belas banjar adat ikut semua, hanya Banjar Delod Peken yang tidak ikut. Total ada 65 mobil bak terbuka yang digunakan. 29 mobil untuk tempat sarad, 23 ampilan serta 14 mobil untuk mengangkut seke bonangan. setiap banjar adat mengeluarkan satu bonangan,”ujar Sutrisna.

Kata Sutrisna, iring-iringan melasti dengan menggunakan mobil bak terbuka ini dimulai tepat pukul 14:00 Wita. Dari puluhan iring-iringan mobil bak terbuka itu dibarisan paling terdepan adalah Sarad dari Pura Siwa Sapujagat, Banjar adat Pakraman Banjar Paketan.

- Advertisement -

“Karena memiliki suatu cerita, sapuh jagat itu berperan untuk membersihkan dan mengamankan perjalanan dari pura kahyangan tiga serta pura pemaksan lantas pura dadia. Tadi dari Pura Desa cuma 21 menit dan kondisi jalan cukup lancar. kami berharap saat perjalanan pulang juga lancar,” ucapnya.

Sutrisna menambahkan, pelaksanaan melasti kali ini pun berbeda pada pelaksanaan melasti tahun 2021 lalu. Masing-masing banjarnya hanya diperbolehkan mengikutkan 10 orang pesepeda motor dan 5 orang orang yang ada di mobil bak terbuka tempat sarad. Masing-masing banjar biasanya menurunkan sarad lebih dari satu sarad. YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts