Singaraja, koranbuleleng.com| Pemkab Buleleng kini tengah berfokus untuk menurunkan inflasi. Dimana dengan angka inflasi yang sudah turun di angka tiga persen, menjadikan Buleleng menjadi barometer pengendalian inflasi secara nasional.
Penjabat (PJ) Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana mengatakan, saat ini secara nasional Singaraja dan Denpasar menjadi barometer pengendalian inflasi. Dengan turunnya angka inflasi tersebut, diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat sehingga tidak meningkatkan angka kemiskinan.
“Ini sungguh luar biasa, jika ini tidak bisa dikendalikan akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang tentu ada kaitannya dengan kemiskinan,” ujarnya usai memberikan arahan kepada seluruh jajaran OPD lingkup Pemkab Buleleng saat rapat koordinasi di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Kamis, 1 September 2022.
Selain inflasi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) juga saat ini masih menjadi perhatian pemerintah. Penanganan kasus PMK di Buleleng pun, kini sangat baik hingga tercatat sampai saat ini nihil kasus (zero case).
Selain dua program tersebut, kata Lihadnyana ada beberapa hal yang saat ini juga menjadi perhatian khusus, yakni tata kelola pemerintahan. Dimana Pemkab Buleleng, sudah mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) sebanyak 8 kali berturut-turut. Sehingga diharapakan, hal itu tetap dipertahankan dan ditingkatkan. “Kita harus tingkatkan, sehingga tidak ada lagi catatan negatif yang nantinya kita bisa meminimalisir,” katanya.|YS|