Singaraja, koranbuleleng.com │ Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Buleleng siap maksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) jika usulan penambahan Daerah Pemilihan (Dapil) di setujui. Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng telah menyusun 3 opsi rancangan Dapil.
Rancangan Dapil pertama yakni ada 6 Dapil dimana Kubutambahan dan Tejakula menjadi satu Dapil, Gerokgak dan Seririt menjadi satu Dapil, Busungbiu dan Banjar menjadi satu Dapil, dan tiga Kecamatan lainnya seperti Buleleng, Sawan, Sukasada masing-masing satu Dapil.
Kemudian untuk opsi rancangan Dapil kedua yakni ada 7 Dapil dimana Busungbiu dan Seririt digabung menjadi satu dapil, Tejakula dan Kubutambahan satu dapil, sedangkan sisa lima Kecamatan masing-masing satu Dapil.
Lalu opsi ketiga yakni dari jumlah sembilan Kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng masing-masing ada satu Dapil. Dari ketiga opsional itu jumlah kursi legislatif yang diperebutkan di Pemilu 2024 mendatang jumlahnya 45 kursi. Dari 3 rancangan tersebut, Sebagian besar Partai Politik menyetujui.
Ketua Bawaslu Kabupaten Buleleng, Putu Sugi Ardana mengatakan, jika usulan 9 dapil atau per-Kecamatan ada 1 Dapil itu disetujui pihaknya akan memaksimalkan SDM yang ada di Kecamatan seperti Pengawas Kecamatan (Panwascam), tenaga teknis, dan tenaga pendukung.
“Kalau memang betul nanti di Pemilu 2024 ditetapkan ada 9 Dapil, kami memang sudah berkonsentrasi penuh khususnya untuk persiapan SDM agar semua pengawasan menjadi lebih maksimal,” ungkapnya
Sementara, terkait hasil gelaran launching indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dirilis Bawaslu RI beberapa waktu lalu, Buleleng masuk kategori kerawanan sedang jelang Pemilu 2024. Yang menjadi acuan paling menonjol sehingga Kabupaten Buleleng masuk kategori kerawanan sedang yaitu adanya orang ikut berpolitik praktis yang melanggar undang-undang dan adanya seseorang yang memilih lebih daripada satu kali.
Untuk itu, Bawaslu Buleleng akan berupaya melakukan pengawasan lebih dini dan detail menjelang Pemilu serentak 2024.
“Seperti kita ketahui bersama Buleleng sering dijadikan sebagai barometernya politik di Bali. Mudah-mudahan 2024 tidak ada seperti itu lagi Pemilu itu merupakan tanggung jawab kita Bersama. Jadi kita sukseskan Pemilu mendatang khusus di Kabupaten Buleleng,” tutupnya. │ET│