Singaraja, koranbuleleng com | Transaksi keuangan secara manual, berpotensi terjadi kebocoran dan tidak akuntabel. Untuk itu, Pemkab Buleleng terus mengintensifkan penggunaan elektronifikasi transaksi keuangan daerah agar lebih akuntabel dan transparan.
Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana menyatakan pemerintah berupaya semakin mengintensifkan transaksi keuangan digital di Kabupaten Buleleng dalam mempertahankan perolehan predikat terbaik sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Terbaik Wilayah Jawa-Bali.
Hal tersebut disampaikannya saat ditemui usai memimpin rapat koordinasi terkait TP2DD di Kabupaten Buleleng, Selasa 11 Januari 2023.
Hasil penilaian pusat bahwa Kabupaten Buleleng telah menerapkan TP2DD dengan sangat baik, hingga dianugerahi peringkat pertama untuk wilayah jawa bali harus dipertahankan. Ke depannya, program TP2DD akan diintegrasikan dengan upaya-upaya penanganan inflasi di Kabupaten Buleleng.
“Nanti pada HLM inflasi kita akan adakan launching TP2DD yang didalamnya ada elektronifikasi transaksi keuangan,” ungkapnya.
Elektronifikasi transaksi keuangan menawarkan kepada masyarakat bahwa transaksi keuangan daerah telah dilakukan secara transparan dan akuntabel. Dengan mengintensifkan elektronifikasi transaksi keuangan, transaksi manual diharapkan tidak lagi menjadi pilihan. Karena, transaksi keuangan manual memiliki probabilitas kebocoran yang lebih tinggi.
“Ini sebenarnya makna dari bagaimana kita membuat percepatan perluasan digitalisasi khususnya di dalam transaksi elektronik
Menyandang predikat wilayah terbaik pertama TP2DD Jawa-Bali, inovasi-inovasi dan upaya pengembangan harus terus digelorakan.
Rapat bersama segenap pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkup Pemkab Buleleng dan Bank BPD Bali Cabang Singaraja dilakukan untuk juga mendorong SKPD penghasil pendapatan daerah untuk berinovasi dalam upaya percepatan perluasan digitalisasi daerah. Beberapa rencana elektronifikasi transaksi keuangan yang akan dilakukan ke depan, menurut Lihadnyana adalah pada Daya Tarik Wisata (DTW) serta sistem parkir di Jalan Diponegoro, Kecamatan Buleleng.
“Jalan diponegoro jangan sampai mengganggu wajah Kota Singaraja. Tetapi kita tertibkan di sana. Kita buatkan sistem parkir berbasis elektronik juga. Kami mohon dukungannya,” ujarnya. |ET|