Singaraja, koranbuleng.com ꟾ Kuota haji untuk Kabupaten Buleleng di tahun 2023 sebanyak 84 orang Jemaah atau 12 persen darui kuota Provinsi Bali sebanyak 698 orang jemaah. Kuota haji tahun ini bertambah dibandingkan tahun 2022 yakni hanya 45 orang Jemaah.
Pada keberangkatan tahun ini Kantor Agama Buleleng memprioritaskan Jemaah-jemaah yang sebelumnya gagal berangkat pada tahun 2022. Mengingat saat itu masih diberlakukan sejumlah pembatasan sebagai dampak pandemi covid19.
Ada 50 orang calon Jemaah yang berasal dari sisa kuota tahun 2022 silam. Sementara calon Jemaah baru pada tahun 2023 ini hanya sebanyak 34 orang.
“Kami sudah menyiapkan para calon Jemaah haji. Mengingat keberangkatan para calon Jemaah hanya tersisa beberapa bulan lagi” kata Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Agama Buleleng, H. Imam Syafii, Jumat 24 Februari 2023.
Baca Juga : Pemerintah dan DPR RI Sepakati Biaya Haji Tahun 2023
Pada tahun ini, tidak ada pembatasan seperti yang terjadi pada tahun 2022 silam. Pada tahun lalu calon Jemaah yang berusia di atas 65 tahun tidak bisa berangkat. Namun kini Jemaah yang berusia di atas 65 tahun, tetap bisa menunaikan ibadah mereka di tanah suci.
“Diprediksi Jemaah pada tahun ini akan lebih banyak terdiri dari kelompok lansia. Kami meminta agar para calon Jemaah melatih fisik mereka jelang ibadah haji. Minimal setiap orang calon Jemaah berlatih berjalan kaki minimal sejauh tujuh kilometer” imbuhnya
Saat ini para calon Jemaah haji masih dalam tahap menuntaskan pengurusan paspor. Mereka juga mulai melakukan bimbingan ibadah haji dan umroh secara mandiri. Rencananya pembinaan dan bimbingan manasik haji dari Kementerian Agama, akan dimulai pada Maret mendatang.
Sementara dilansir dari website Kementerian Agama RI, Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M. Kesepakatan tersebut ditandatangani Menag Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah, 8 Januari 2023.
Ikut menyaksikan, Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi, Dirjen Penyenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, serta Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah. Hadir juga Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz, Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah. Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini mendapat 4.200 kuota.
Selain tentang kuota, kesepakatan ini juga mengatur tentang pendaratan (landing) pesawat di Jeddah dan Madinah, serta beberapa kebijakan terbaru terkait pelayanan ibadah haji.
Menag mengatakan, dalam pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi disepakati juga tidak adanya pembatasan usia. Sebagaimana diketahui, karena pandemi, pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah haji. Saat itu, Saudi menerapkan syarat usia jemaah haji 2022 di bawah 65 tahun.
“Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji,” tegas Menag. “Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini,” lanjutnya.
Pertemuan dengan Menteri Tawfiq juga dimanfaatkan Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut, untuk melobi tambahan kuota bagi Indonesia. Gus Men mengatakan bahwa antrean jemaah haji Indonesia sangat panjang. Gus Men berharap ada tambahan kuota bagi Indonesia sehingga bisa mengurangi jumlah antrean jemaah haji.
“Semua tentu bergantung pada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad Bin Salman, dan Bapak Menteri Haji,” ujar Gus Men.(tim)