Singaraja, koranbuleleng.com | Karya Bakti TNI di Buleleng mulai membangun proyek bedah rumah bagi warga yang alami kemiskinan ekstrim di Buleleng. Jumlah yang dibangun mencapai 283 Rumah Tidak Layak Hini (RTLH). Dalam Karya Bakti TNI ini juga melibatkan aparat kepolisian dan masyarakat umum.
Proyek pembangunan RTLH ini dirampungkan pada Desember 2023. Ratusan rumah yang akan di rehab tersebut, 5 unit berada di Kecamatan Buleleng, Kecamatan Seririt 50 unit, Kecamatan Banjar 100 unit, Busungbiu 14 unit, Sukasada 62 unit, Sawan 2 unit, Kubutambahan 20 unit, Tejakula 7 unit, dan sisanya 23 unit di Kecamatan Gerokgak. Untuk bangunan akan dibuat dengan luas 4.5 Meter kali 5 meter. Setiap rumah akan berisikan ruang utama, toilet dan dapur. Satu rumah akan dikerjakan dalam waktu pengerjaan selama 20 hari, dengan biaya Rp20 juta.
Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Harfendi mengatakan, pelaksanaan pembangunan tersebut dikerjakan dengan enam tahap. Karya Bakti TNI sebagai implementasi untuk melaksanakan perintah Presiden dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem pada 2024.
Menurutnya, tugas TNI wajib untuk membantu masyarakat. Sebagai prajurit keberadaan TNI harus membawa efek ke masyarakat mengatasi kesulitan masyarakat. “Perintah presiden 2024 kemiskinan ekstrim harus 0 persen,” tegas Harfendi usai apel Karya Bhakti di Lapangan Umum Kecamatan Seririt, Selasa pagi.
Harfendi menyebut, selain bedah rumah dalam Karya Bakti tersebut, juga ada pembagian sembako, pemeriksaan mata, operasi katarak, pengobatan gratis, pemeriksaan KB, pembagian PKH dan pelayanan SIM. BSU dibagikan kepada 244 orang penyandang disabilitas, BSU kemiskinan ekstrim 73 orang, motor roda tiga kepada 1 orang disabilitas, kursi roda sebanyak 1 buah dan sembako sebanyak 740 paket. Selain di Buleleng, karya bakti TNI ini juga dilakukan di seluruh kabupaten di Bali.
“Kabupaten lain ada juga. Cuma bentuknya berbeda. Ada pompa air sumur dalam atau hydrant yang dibangun untuk masyarakat. Buka lahan untuk pertanian masyarakat. Bibit ikan juga. Kegiatan ini berlangsung di semua wilayah dan kualitas berbeda,” kata dia. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada