Singaraja, koranbuleleng.com| Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, telah membuka pojok baca digital (pocadi). Pocadi ini memiliki buku berbagai judul untuk untuk memberikan layanan literasi bagi warga maupun pengunjung ke Taman Bung Karno.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng, Made Era Oktarini mengatakan, pojok baca secara resmi akan dibuka untuk umum pada Kamis, 14 Desember 2023. Dalam perpustakaan tersebut ada sebanyak 700 eksemplar dan 350 judul buku yang dipajang. Mulai dari buku resep masakan, novel, buku motivasi, matematika hingga agama nantinya bisa dibaca dan dipinjam pengunjung.
Era menyebut, pojok baca ini menghabiskan anggaran Rp230 juta lebih, dari bantuan Perpustakaan Nasional. Pojok baca tersebut, juga dilengkapi dengan computer yang difungsikan untuk melihat atau mengecek buku yang tersedia. “Yang mau minjem ini bisa antri dulu sampai bukunya dikembalikan. Ini semua bantuan dari pusat,” ujarnya Selasa, 12 Desember 2023.
Kata Era, lokasi Pocadi di Taman Bung Karno sangat strategis karena banyak pengunjung sehingga itu bisa berdampak pada kunjungan ke perpustakaan mini di Taman Bung Karno ini.
“Awalnya kami kirim proposal bulan Juni, rencananya akan di bangun di taman pendidikan. Karena bantuan dana datang di bulan September, jadi difokuskan di RTH. Jika dibandingkan dengan layanan keliling di Taman Kota, lebih ramai pengunjung di Taman Bung Karno. Itu salah satu kenapa kita pilih disini,” terangnya.
Era menambahkan, pembangunan perpustakaan diperlukan untuk meningkatkan literasi warga Buleleng. Selain itu, selama ini minat baca pada siswa SD sangat tinggi. Hal itu, dilihat dari permintaan sekolah untuk mendatangkan mobil perpustakaan keliling. Namun, karena kekurangan armada yang dimiliki dan lokasi sekolah yang tak bisa mobil masuk. Permintaan tersebut, jarang bisa dipenuhi.
Pihaknya pun berencana untuk mengusulkan bantuan sepeda motor roda tiga ke Perpustakaan Nasional. Nantinya, sepeda motor tersebut akan difungsikan sebagai perpustakaan keliling untuk menjangkau sekolah-sekolah yang sulit dijangkau dengan menggunakan mobil.
“Rencananya 2024 menambah motor keliling, kita usulkan ke pusat untuk motor roda dua. Karena keterbatasan mobil ada dua, ada beberapa sekolah yang tidak terjangkau oleh mobil,” kata dia. (*)