Singaraja, koranbuleleng.com| KPU Buleleng menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilu, di TPS 9, Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Buleleng. Simulasi tersebut digelar sebagai upaya meminimalisir masalah sebelum pemilihan resmi digelar pada Februari 2024 mendatang.
Desa Sidatapa dipilih untuk menjadi lokasi simulasi agar pelaksanaan pemungutan di wilayah pedesaan nantinya bisa berjalan lancar seperti halnya di wilayah kota.
Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana mengatakan, simulasi ini digelar sesuai dengan proses pemungutan suara yang dilakukan pada Pemilu. Dimana pemungutan suara dilakukan mulai pukul 07.00 Wita hingga 13.00 Wita. Petugas KPPS yang digunakan dalam simulasi pun merupakan petugas yang akan bertugas pada Pemilu 2024. Selain itu, dalam simulasi ini melibatkan sebanyak 287 orang yang merupakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut.
“Ini untuk memberikan sosialisasi dan metode yang benar untuk pemungutan dan penghitungan suara. Kita berikan gambaran yang benar-benar riil dalam pelaksanaannya, seluruh metode dilakukan sesuai undang-undang,” ujarnya.
Dudhi menyebut, selain memberikan sosialisasi terkait metode yang benar dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. Simulasi juga digelar untuk meminimalisir permasalahan yang terjadi pada pemilihan nantinya.
Selain pemungutan suara, para petugas juga dilatih untuk melakukan penghitungan suara. Ada tiga jenis surat suara yang dilakukan penghitungan. Yakni surat suara pemilihan Presiden, DPD dan DPRD. “Kita evaluasi dimana permasalahan yg terjadi, waktu pencoblosan misalnya. Menyangkut keadaan situasi TPS, kita akan evaluasi supaya nanti TPS lain bisa mencontoh TPS yang simulasikan ini. Sehingga nantinya seluruh TPS bisa melaksanakan pelaksanaan Pemilu dengan baik dan benar,” kata dia.
Seperti diketahui, pada Pemilu 2024 mendatang KPU Buleleng akan membentuk sebanyak 2.274 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dimana dari ribuan TPS tersebut, sebanyak 15.925 petugas KPPS disiapkan untuk melakukan pemungutan suara.
Perbekel Desa Sidatapa Made Sutama mengatakan, dengan digelarnya simulasi pemungutan dan penghitungan suara di desa setempat, diharapkan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait Pemilu nantinya. “Saya berterimakasih kepada pelaksana karena Desa Sidatapa mendapat kehormatan dalam pelaksanaan pemilu. Sehingga masyarakat yang masih ragu-ragu melaksanakan pemilihan bisa melaksanakan pencoblosan dengan sebaik-baiknya,” kata dia. (*)