Singaraja, koranbuleleng.com| Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala, di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng terbakar. Pusat pembuangan sampah terbesar di Buleleng tersebut sudah mulai terbakar sejak tujuh hari belakangan.
Dari informasi yang dihimpun, api menghanguskan sampah yang ada di TPA sejak tanggal 28 Desember 2023. Saat terjadinya kebakaran petugas pemadam kebakaran langsung melakukan proses pemadaman. Api pun saat itu disebut sudah berhasil dipadamkan.
Namun api kembali muncul pada keesokan harinya, Jumat, 29 Desember 2023. Kebakaran TPA disebut terjadi karena adanya ledakan gas metan akibat cuaca panas. Hingga saat ini, kepulan asap pun masih terlihat di sekitar TPA. Pemkab Buleleng saat ini terus melakukan upaya pemadaman api di kawasan TPA yang terbakar. Pemadaman api dilakukan dengan cara penyiraman dan pengerukan dasar sampah menggunakan alat berat.
Kepulan asap dari kebakaran TPA itu pun dirasakan hingga ke Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan. Bau akibat terbakarnya sampah TPA tersebut dirasakan warga setempat pada malam hari saat angin mengarah ke laut. Ada dua wilayah banjar yang disebut merasakan dampak dari kebakaran TPA tersebut, yakni Banjar Tegal dan Banjar Pasek.
“Baunya dirasakan dari jam 8 itu mulai sampai jam 12 malam. Masih bisa ditoleransi, masyarakat kalau tidak kuat mereka pakai masker. Masyarakat sudah pakai masker sendiri aja. Untuk di Banjar Pasek ada 1.000 KK yang terdampak,” ujar Perbekel Desa Kubutambahan Gede Pariadnyana.
Pariadnyana menyebut, dari informasi yang diperoleh, bau asap yang disebabkan oleh terbakarnya sampah di TPA Bengkala ini, juga sampai hingga Banjar Dinas Alas Harum, Desa Bungkulan.
Disisi lain, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyampaikan, asap akibat kebakaran sampah di TPA saat ini sudah mengecil. Pihaknya kini tengah melakukan penataan untuk meratakan sampah yang menggunung. Beberapa alat berat pun kini di fokuskan untuk meratakan gundukan sampah tersebut. Bahkan beberapa alat berat yang didatangkan dengan meminjam dari Pemprov Bali.
“Asapnya itu sekarang kita ratakan, dibawah asapnya sekarang sudah mengecil. Kita akan dimintakan bantuan tandon air, agar bisa cepat teratasi,” kata Lihadnyana, Selasa 2 Januari 2024.
Selain untuk memadamkan api, petugas juga meratakan gundukan sampah untuk mengantisipasi saat musim hujan. Sehingga saat musim hujan sampah-sampah tersebut tidak menggunung. Selain itu, penataan juga dilakukan pada saluran air yang ada di TPA.
“Dipinggir itu dicari got-got, pada saat hujan biar airnya meresap ke bawah. Saya langsung kesana, kita belajar dari pengalaman daerah lain biar tidak seperti itu,” kata Lihadnyana.(*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra