Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng meminimalisir genangan air untuk mencegah banjir di tengah intensitas hujan yang terus meningkat. Ada 10 titik genangan air yang sudah dibersihkan dan sekarang masih menyisakan 2 titik saja.
Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra menurunkan 200 orang personil bidang drainase dan bina marga dalam membersihkan sampah yang menyangkut di drainase maupun di sungai. Itu dilakukan sebelum dan sesudah hujan.
Petugas ini setiap harinya sudah disiapkan dengan 3 skema sekaligus, yakni membersihkan sungai sebelum hujan, angkut sumbatan sampah saat hujan dan membersihkan sisa sampah saat selesai hujan. Skema ini sangat efektif sehingga air tidak tergenang dalam waktu yang lama saat hujan datang.
“Skema ini sangat efektif. Sehingga mampu memangkas titik genangan air yang ada sebelumnya dari 10 titik dan kini hanya menyisakan 2 titik saja yaitu di Jalan Anggrek dan Kenanga,” jelasnya.
Adiptha menambahkan, peran masyarakat dalam meminimalisir banjir juga jadi perhatian. Masih banyak ditemukan sampah besar seperti kasur, batang kayu besar yang membuat saluran sungai dan drainase mampet sehingga air meluap ke jalan.
Dinas PUTR mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Upaya ini juga mendapat dukungan dari SKPD terkait seperti DLH Buleleng, BPBD, DPMD , Aparat Desa hingga masyarakat yang saling bahu membahu saat ada banjir. “Sinergi ini diharapkan tetap padu sehingga saat ada genangan air saat hujan, pemerintah dan masyarakat hadir bersama dalam penanggulangannya sehingga permasalahan bisa cepat teratasi.” kata Adiptha, Jumat lalu.
Sementara itu, terkait penanganan banjir di Desa Pemuteran sebelumnya, pihaknya menegaskan bahwa saat ini Dinas PUTR Buleleng sudah melakukan koordinasi dengan Balai Jalan dan Dinas PU Provinsi yang mempunyai kewenangan atas jalan nasional itu untuk membahas dan menentukan solusi dari permasalahan tersebut. Dimana akibat banjir itu sudah diketahui dan tinggal dilakukan penanganan intensif dan tentunya dukungan penuh dari masyarakat sekitar. (*)