Singaraja, koranbuleleng.com| Menjelang pemilihan umum pada 14 Februari 2024, seluruh Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) sibuk untuk mempersiapkan Tempat Pemungutan Suara. Segala sesuatu pun dibuat, untuk menarik minat warga untuk datang memilih.
Salah satunya di TPS 007, Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. TPS tersebut, dihias dengan latar berwarna pink. Selain itu, TPS juga dipercantik dengan aksesoris nuansa hari kasih sayang. Tak hanya hias TPS, tapi petugas KPPS, pengawas, maupun petugas keamanan di TPS semuanya perempuan. Dari total 2.275 TPS di Buleleng, TPS tersebut satu-satunya yang seluruh petugasnya merupakan perempuan.
Lurah Kampung Kajanan Ketut Sudarsana mengatakan, pembentukan TPS perempuan ini, baru pertama kali dilakukan selama dilaksanakan Pemilu maupun Pilkada. Membentuk TPS yang semuanya petugasnya perempuan ini pun, disebut cukup sulit. Dimana, petugas KPPS yang ditunjuk untuk di TPS tersebut merupakan ibu rumah tangga hingga mahasiswa.
“Memang ini sedikit agak susah awalnya untuk mencari petugas KPPSnya, karena semua perempuan. Jadi kita ambil dari ibu-ibu grup pengajian, ada guru TK, juga ada mahasiswa. Semua umurnya dibawah 50 tahun. Kita harus siap mental, karena tumben kita dijadikan sampling percontohan bahwasanya pengurus TPS semua perempuan,” ujar Sudarsana ditemui Selasa, 13 Februari 2024.
Sudarsana menyebut, untuk di TPS 007 tersebut, sebanyak 277 orang telah terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dia memastikan, meskipun semua petugas TPS merupakan perempuan proses pencoblosan hingga penghitungan suara akan berjalan lancar. Pihak desa akan mengawasi ketat proses pencoblosan di TPS tersebut.
“Hiasan TPS itu inisiatif dari KPPS. Intimidasi rasanya tidak ada, kami akan terus komunikasi dengan Bhabinkamtibmas dan TNI. Juga sudah ada petugas yang terus mengawasi,” kata dia.
Di tempat yang sama, Ketua KPPS 007 Kelurahan Kampung Kajanan Yeni Rahmawati, 41 tahun, mengatakan, meski di TPSnya semua petugas merupakan perempuan pihaknya tidak takut akan adanya intimidasi. Selain itu, sejauh ini pihaknya telah mendapat bimbingan teknis terkait proses pemungutan suara
“Sudah di Bimtek Januari kemari, terakhir Minggu kemarin. Khawatir hanya persiapan saja. Butuh tenaga laki, untung ada temen-temen yang bantu. Intimidasi, nanti ada teman-teman pengawas yang bantu,” kata dia.
Guru TK di RA Agung Jamik Singaraja mengaku, sudah siap untuk melakukan pemungutan suara pada Rabu, 14 Februari 2024. Dimana, sebelumnya ia telah memiliki pengalaman menjadi anggota KPPS pada Pemilu 2019 lalu.
Untuk nuansa pink yang diberikan pada TPS, kata Yeni hal ini untuk menyambut hari kasih sayang yang memang bertepatan pada hari pencoblosan. Dia berharap, dengan nuansa kasih sayang yang diberikan bisa menambah minat warga untuk datang ke TPS.
“Nuansa pink, karena valentin hari kasih sayang. Untuk pembuatan KPPS ini, dibuat dari anggara yang diberi KPU, kita yang atur sendiri. Untuk nyoblosnya besok, mulai pukul 07.00 Wita kita sudah siap nyoblos,” kata dia.(*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra