Singaraja, koranbuleleng.com |Pemkab Buleleng berusaha keras menjaga persediaan pangan pada angka yang memadai. Saat ini, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil & Menengah (UKM) memastikan stok beras di Kabupaten Buleleng sebanyak 1.022 ton. Jumlah beras stok itu alan digunakan untuk mengendalikan kenaikan harga dan berakibat inflasi. Selain itu, permintaan juga tinggi saat Bulan Ramadhan.
Kepala DisdagperinkopUKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta menegaskan kesiapan pasokan bahan pokok untuk memastikan stabilitas harga telah melalui pantauan rutin bersama Satuan Tugas Pangan Kabupaten Buleleng. Pemkab Buleleng menyiapkan secara matang pengendalian harga terutama pada bahan pokok seperti beras, telur ayam, daging, dan minyak goreng.
Saat ini, ada 60 distributor bahan pokok serta pedagang di pasar tradisional yang ikut berperan dalam distribusi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk ikut mendistribusikan stok pemerintah saat ini.
Pemerintah masih terus melkaukan perluasan distributor dan intervensi harga dengan cara memberikan subsidi biaya transportasi kepada para pedagang.
“Sinergi kami laksanakan dengan Bulog, Perumda Swatantra, dan Perumda Pasar Argha Nayottama, mereka melaksanakan intervensi harga sesuai dengan wilayah kewenangannya masing-masing,” ungkap Sudiarta.
Strategi gerakan pangan murah juga dilaksanakan secara berkala, Sudiarta menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan kegiatan tersebut secara rutin. Namun, untuk mendukung akses masyarakat di pedesaan, rencananya gerakan pangan murah akan diperluas ke sentra-sentra desa dengan melibatkan koperasi lokal. Karena selama ini kegiatan gerakan pangan murah hanya diselenggarakan di Kota Singaraja dan sekitarnya.
“Segala upaya yang telah kami lakukan diharapkan dapat memberikan efek psikologi terhadap harga pangan, sehingga masyarakat dapat memperoleh pangan dengan harga terjangkau sesuai dengan daya belinya,” terang Sudiarta. (*)
Editor :I Putu Nova Anita Putra