Singaraja, koranbuleleng.com| Dewa Nyoman Sukrawan resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Buleleng di PDI Perjuangan. Dia telah mengisi dan menyerahkan formulir bakal calon yang diterima Sekretaris DPC PDI Perjuangan Buleleng, Gede Supriatna, Jumat 10 Mei 2024.
Dewa Nyoman Sukrawan mengaku tetap memiliki hubungan baik dengan kader-kader di PDI Perjuangan meski sebelumnya pernah didepak dari partai karena mencalonkan diri sebagai calon Bupati Buleleng pada Pilkada Buleleng tahun 2017. Kala itu, ia berpasangan dengan Gede Dharma Wijaya mengambil haluan jalur independen.
Kini, setelah tujuh tahun keluar dari PDI Perjuangan, Sukrawan kembali menginjakkan kaki di markas Banteng walaupun dengan tujuan berbeda, yakni mendaftar sebagai bakal calon bupati Buleleng.
Dari seluruh bakal calon yang mendaftarkan diri di PDI Perjuangan, hanya Sukrawan yang bukan kader PDI Perjuangan.
Uniknya, saat menyerahkan formulir bakal calon itu, Sukrawan juga diantar oleh dua orang yang juga diketahui mengadu peruntungan sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati, Anak Agung Wiranata Kusuma dan I Made Sundayana. Wiranata dan Sundayana merancang diri sebagai pasangan dari Independen, walaupun setelah itu mereka juga mendaftar di Partai Nasdem.
Sukrawan mengatakan pertimbangannya untuk mendaftar sebagai bakal calon di PDI Perjuangan, karena partai tersebut membuka proses seleksi bagi masyarakat umum yang bukan kader PDI Perjuangan.
Peristiwa pemecatan terhadap dirinya, telah menjadi masa lalu. Itu tidak membuat Sukrawan harus menjaga jarak dengan kader-kader PDI Perjuangan. Ia mengaku masih tetap berkomunikasi baik dengan seluruh kader PDI Perjuangan.
“Hubungan dengan kader partai baik semuanya. Buktinya dengan Supit (Gede Supriatna) sebagai sekertaris baik. Dengan siapa pun baik. Tidak ada komunikasi yang putus tidak ada. Masalah perbedaan prinsip pada saat itu. Ya sudah hari itu saja, sisanya ya guyub lagi. Tidak ada yang kita permasalahkan permanen jadi sebuah kebencian,” terang Sukrawan, usai menyerahkan formulir pendaftaran di Kantor Sekretariat DPC PDI Perjuangan, Jumat, 10 Mei 2024 sore.
Sukrawan mengaku tidak ada pikiran untuk kembali ke PDI Perjuangan. Tetapi, jika diberikan rekomendasi maka ia akan menuruti aturan partai.
“Ini baru permulaan. Kita sadari penjaringan ini ada di kabupaten/kota, termasuk di provinsi. Gong terakhir turun dari rekomendasi yang ditandatangani Ketum dan Sekjen partai,” kata dia.
Selain PDI Perjuangan, Sukrawan juga menjajaki dan mendaftar di sejumlah partai. Dia sempat mendaftar sebagai bakal calon Bupati ke Partai Nasdem dan Partai Hanura, politisi yang tercatat sebagai Ketua Bappilu Partai Demokrat Bali ini juga hendak menggaet Partai Gerindra Buleleng.
Langkah itu, disebut dilakukan dengan serius. Mengingat semua partai yang didaftarkan membuka pencalonan secara terbuka. “Kalau sudah daftar tidak ada kata main. Permainan tidak ada di pendaftaran, permainan diluar. Kalau orang sudah daftar, itu cirinya orang itu serius,” katanya.
Bahkan dia juga digadang-gadang akan menjadi bakal maju melalui peseorangan. Meski penutupan pendaftaran tinggal dua hari, belum terlihat manuver Sukrawan maju dari perseorangan. “Lihat situasi, lagi 2 hari penutupan. Calon independen ada ruang. Kalau rekomendasi yakin diberikan partai politik saya tunduk dengan itu. Tunggu lagi 2 hari,” ucapnya.
Sementara, Sekertaris DPC PDI Perjuangan Buleleng Gede Supriatna mengatakan, hingga saat ini ada delapan nama yang telah masuk mendaftar menjadi bakal calon.
Tiga kader PDI Perjuangan sempat diusulkan namun sampai akhir pendaftaran, tidak melakukan pendaftaran. Tiga nama itu, dua Anggota DPRD Provinsi Bali I Kadek Setiawan dan I Gusti Ayu Aries Sujati, serta Anggota DPRD Buleleng Kadek Turkini.
“Kalau yang bersangkutan tidak ingin tindak lanjuti usulan, DPC tidak mengikat. Tergantung yang bersangkutan,” kata dia.
Supit menegaskan, pendaftaran bakal calon di PDI perjuangan bisa diikuti kader maupun masyarakat umum. Sehingga pendaftaran yang dilakukan Sukrawan bisa diterima. Nantinya dokumen pendaftaran akan diserahkan ke DPD PDI Perjuangan Bali.
“Itu hak beliau (Sukrawan), kita tidak bisa ikut campur apa yang dilakukan. Itu starategi yang dilakukan. Kita serahkan (formulir) ke DPD partai dikaji. Setelah di DPD, diserahkan ke DPP,” kata dia.
Lolos Verifikasi Administrasi di Partai Nasdem
Disisi lain, nama Dewa Nyoman Sukrawan telah dinyatakan lolos dalam verifikasi administrasi bakal calon bupati dari Partai Nasdem.
Ketua DPD Partai Nasdem Buleleng, Made Jayadi Asmara menyatakan Sukrawan lolos bersama kandidat lain.
Ada lima nama yang mendaftar sebagai calon bupati dan calon wakil bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Buleleng 2024 di Nasdem, dinyatakan lolos verifikasi administrasi. Nama-nama itu ditetapkan saat rapat pleno pada di Sekretariat DPD Nasdem Buleleng, Kamis 9 Mei 2024 peteng.
Kelima nama itu diantaranya, Dewa Nyoman Sukrawan yang daftar pada tanggal 5 Mei. Lalu I Nyoman Sugawa Korry yang daftar tanggal 7 Mei. Anak Agung Wiranata Kusuma melakukan pendaftaran tanggal 7 Mei, I Gede Wardana daftar tanggal 7 Mei, dan I Made Sundayana daftar tanggal 7 Mei.
Jayadi Asmara mengatakan dari kelima bakal calon tersebut, semuanya dinyatakan telah memenuhi syarat kelengkapan administrasi. Untuk selanjutnya dokumen hasil pleno akan diserahkan ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Provinsi Bali.
“Nanti juga akan akan proses survei, hasil survei ini akan menentukan siapa yang akan diusung Nasdem di Pilkada” kata Jayadi.
Untuk diketahui, Nasdem Buleleng telah membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah dan wakil mulai tanggal 1 -7 mei 2024. Siapapun masyarakat ataupun tokoh politik Buleleng yang hendak ikut berkontestasi di Pilkada 2024 bisa mendaftar.
“Kami terbuka lebar. Kami tidak mengenakan mahar politik kepada siapapun yang ingin mendapatkan tiket melalui partai kami.” terang Jayadi. (tim)