Pemuda Harus Jadi Penggerak Kehidupan Toleransi

Singaraja, koranbuleleng.com| Pemuda lintas agama diharapkan dapat menjadi penggerak kehidupan toleransi di dunia nyata dan maya. Sebagai agen perubahan, mereka didorong untuk berperan aktif, kolaboratif, dan melakukan aksi nyata dalam kegiatan toleran di mana pun berada.

Hal ini dibahas dalam kegiatan webinar bertema “Moderation Talk: Hidup Toleran di Dunia Maya dan Dunia Nyata” pada Sabtu 11 Mei 2024. Acara tersebut digagas oleh Acarya Media Nusantara bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja dan didukung oleh Indika Foundation.

- Advertisement -

Dialog publik ini menghadirkan beberapa narasumber, seperti Jaswanto (Jurnalis), I Putu Arya Aditia Utama (Tim Staf Khusus Kemenpora RI), dan Putu Shinta Aiswarya (Aliansi Pemuda Hindu Bali Kabupaten Buleleng).

I Komang Agus Widiantara, selaku program manager, menyampaikan harapannya dari webinar ini. Menurutnya, agenda webinar ini dapat memberikan ruang dialog dan pengetahuan baru yang relevan terkait narasi toleransi dan memantik rasa kebhinekaan.

“Tantangan moderasi tidak hanya terbatas pada ruang nyata di masyarakat, tetapi juga di dunia digital yang penuh dinamika. Menjaga dan merawat toleransi tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah dan tokoh, tetapi juga inisiatif anak muda,” ucapnya.

Acara ini berlangsung dengan interaktif dan menarik, diikuti oleh pemuda lintas agama, mahasiswa, dan pelajar di Kabupaten Buleleng.

- Advertisement -

I Putu Arya Aditia Utama menekankan pentingnya peran individu dan komunitas dalam menjaga toleransi. Ia menyatakan bahwa merantau memberikan banyak pelajaran tentang arti sebenarnya dari toleransi. Sementara itu, Jaswanto menguraikan bukti toleransi yang tertanam dalam budaya dan tradisi masyarakat Buleleng, yang terlihat dari berbagai festival dan event budaya yang diadakan di sana.

Sementara Putu Shinta Aiswarya menekankan pentingnya peran pemuda dalam melawan intoleransi dan radikalisme di era digital. Menurutnya, pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di dunia maya dan harus aktif menyebarkan narasi damai serta moderat.

Salah satu peserta, Ayusri, mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi, memberikan kesan dan harapannya pada webinar ini. “Webinar ini merupakan langkah awal yang baik untuk membangun masyarakat yang harmonis dan damai. Namun, yang utama adalah pentingnya menggabungkan webinar ini dengan tindakan nyata dan berbagi pengetahuan dengan masyarakat,” ucap Ayusri. (*)

Pewarta : Rika Mahardika

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts