Bali Farm House jadi Gerbang Wisata di Buleleng bagian Selatan

Singaraja, koranbuleleng.com| Wilayah Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng memang kerap menjadi pilihan liburan keluarga. Desa yang berlokasi di paling selatan Buleleng itu, memiliki cuaca yang sejuk hingga sayuran banyak tumbuh di desa tersebut.

Desa tersebut juga memiliki Danau Buyan, yang menjadi salah satu daya tarik wisata. Selain itu, lokasi wisata baru kini dikembangkan di desa tersebut. Wisata baru itu, menawarkan pengunjung untuk berinteraksi dengan binatang yang jarang ditemui di Indonesia.

- Advertisement -

Ada sejumlah binatang dari luar negeri, mulai dari kuda poni, keledai, alpaca, ayam silik dan brahma, burung unta dan emu, merak hingga kambing ceko. Pengunjung bisa masuk dan berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut. Bahkan tempat wisatanya ditata seperti tangah berada di peternakan di luar negeri.

Operasional Manager Bali Farm House, Yohanes Suryantomo mengatakan, semua binatang tersebut didatangkan dari luar negeri. Dimana 7 ekor Kuda Poni disebut didatangkan dari negara Belanda, 13 ekor Keledai dari Australia, 7 Alpaka dari Peru serta Kambing dari negara Ceko. “Kita juga akan tambah satwa lagi. Nanti ada Kapibara, Kangguru, juga ada reptil. Saat ini kita masih pengembangan,” ujar Yohanes ditemui Jumat, 14 Juni 2024.

Tiket masuk ke Bali Farm House, dewasa akan dikenakan biaya tiket Rp125 ribu dan anak-anak Rp100 ribu. Tiket masuk itu, termasuk voucher makan di restauran Rp50 ribu. Wisata peternakan itu, dibuka sejak akhir Februari 2024.

Yohanes menyebut, wisata ini dibuka karena tim Bali Zoo melihat potensi wisata di desa setempat. Dengan cuaca di Desa Pancasari yang sejuk, disebut cocok untuk pengembangan wisata peternakan. Dia mengaku, pengurusan izin untuk pembangunan lokasi wisata baru telah dilakukan dan menaati semua perizinan.

- Advertisement -

Selain itu, tempat wisata ini disebut telah menyerap 80 persen tenaga kerja lokal. Nantinya tempat wisata ini digadang-gadang akan menjadi salah satu destinasi baru di Buleleng. Tingkat kunjungan perharinya bisa mencapai 300 orang. Dengan demikian otomatis menjadi pendukung dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Untuk akhir pekan bisa 900-100 orang. Ini sekaligus untuk memeriahkan pariwisata di Buleleng. Turyapada, Bali Handara dan kita, bisa jadi paket wisata,” kata dia.

Selain menawarkan melihat binatang Alpka yang hanya ada satu-satunya di Bali. Tempat wisata ini, nantinya akan menawarkan pertunjukan hewan. Selain itu, nantinya di tempat wisata ini disebut juga akan dibangun hotel, spa dan pemandian air panas.

“Pertunjukan hewan masih menunggu, hewan yang bisa dilatih yang bisa dekat dan disentuh. Jadi kalau anak sekolah kesini, selain ketemu binatang kita juga ajarkan mereka menanam. Jadi mereka akan membawa kenang-kenangan bibit tanaman, dan cinta terhadap flora dan fauna,” kata Yohanes.(*)

.

.

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts