Singaraja, koranbuleleng.com| Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry meminta Pemkab Buleleng lebih memperhatikan Monumen Jagaraga, di Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan. Setelah dibangun, monument ini terkesan hanya sebagai bangunan beton dan tidak menjadi lokasiedukasi sejarah bagi masyarakat. DPRD Bali mendesak agar Pemkab Buleleng bisa mengembalikan tujuan awal pendirian monumen.
Politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini sempat melakukan kunjungan kerja ke Monumen Jagaraga, Jumat, 14 Juni 2024.
Sugawa Korry mengatakan, monumen Jagaraga didirikan agar selayaknya bisa memberi pemahaman sejarah bagi generasi muda. Monumen ini didirikan sebagai peringatan terhadap semangat I Gusti Ketut Jelantik dan Jero Jempiring dalam melawan penjajah melalui perang puputan Jagaraga tahun 1849.
Perang puputan Jagaraga ini sangat melegenda di benak masyarakat Buleleng dan Bali. Perang ini menewaskan banyak warga dan prajurit, kala itu. Mereka habis-habisan bertempur untuk menjaga tanah kelahiran dicengkeram oleh penjajah.
“Kami himbau kepada Pj Bupati dan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, untuk memaksimalkan dan memanfaatkan monumen ini untuk membangun jiwa, semangat, nilai perjuangan para pahlawan,” ujarnya.
Kata Sugawa Korry, nilai kepahlawanan para pemimpin Buleleng pada jaman dahulu dalam melawan Belanda lewat Perang Jagaraga, harus selalu dikenang dan diketahui oleh generasi penerus.
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng pun, disarankan untuk mengkoordinir satuan pendidikan mulai PAUD dan SD hingga mahasiswa, dapat berkunjung ke monumen tersebut.
“Fungsi monumen ini didirikan agar generasi selanjutnya tahu nilai luhur kepahlawanan di Buleleng. Jadi nilai-nilai itu harus dibangun sejak dini bagi mereka. Kita bangun masyarakat Buleleng dalam jiwa dan badan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng, I Putu Kariaman Putra mengatakan, telah melakukan upaya untuk menarik minat pengunjung datang ke monumen. Semua monumen maupun tugu perjuangan yang ada di Bali Utara, dirawat oleh Dinas Sosial Buleleng.
Kariaman menyebut, pihaknya telah merancang Monumen Jagaraga menjadi salah satu destinasi wisata dengan berkolaborasi dengan Disdikpora, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, OPD terkait, juga Pemerintah Desa Jagaraga.
“Mungkin kami mohon bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali juga pusat untuk membantu memperkuat mengkomunikasikan nilai-nilai yang ada di Monumen Jagaraga,” ucapnya. (*)