Pemerintah Sebut Harga Pangan Menurun

Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Kabupaten Buleleng menyatakan bahwa harga sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan, seiring dengan kondisi deflasi yang sedang terjadi.

Berdasarkan data yang dirilis menyebutkan, saat ini Kota Singaraja mengalami deflasi sebesar -0,53 persen pada Juni 2024 secara bulanan (month to month/m-to-m), lebih dalam dibandingkan deflasi pada Mei 2024 yang sebesar -0,33 persen. Namun, inflasi paruh pertama (semester satu) 2024 hingga Juni mencapai 0,40 persen (year to date/y-to-d), yang masih berada dalam rentang target inflasi 2,5 ± 1 persen, menunjukkan inflasi yang terkendali.

- Advertisement -

Deflasi pada Juni 2024 di Kota Singaraja disebabkan oleh penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada komponen bergejolak (volatile food). Beberapa komoditas yang memberikan andil terbesar dalam deflasi ini antara lain bawang merah, tomat, kol putih/kubis, daging ayam ras, dan sawi hijau. Selain itu, meskipun beras mengalami deflasi pada Juni 2024 (m-to-m), kontribusinya tidak terlalu besar atau semakin berkurang.

Sekretaris Tim Satuan Tugas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng sekaligus Asisten II Setda Buleleng, Made Rousmini, mengungkapkan bahwa kondisi deflasi ini menunjukkan hasil positif dari upaya pengendalian harga pangan di daerah tersebut. “Semua komoditas pangan masih dalam keadaan stabil dan beberapa komoditas pangan mengalami penurunan harga,” ujarnya saat mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi secara virtual di ruang rapat Loby Kantor Bupati Buleleng, Selasa 2 Juli 2024.

Namun, Made Rousmini juga mengingatkan untuk tetap mewaspadai potensi penurunan produksi padi setelah puncak panen raya pada April – Mei 2024 berakhir, serta masuknya musim kemarau panjang yang dapat mempengaruhi produksi padi ke depannya.

Sementara itu, Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir dalam arahannya mengatakan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil penghitungan terbaru mengenai inflasi pada hari Senin kemarin. Berdasarkan data yang disampaikan, inflasi tahunan turun menjadi 2,51% dari sebelumnya 2,84%.

- Advertisement -

Penurunan ini menunjukkan capaian yang sangat positif dalam pengendalian inflasi. Jika melihat grafik inflasi tahunan, angka 2,51% termasuk dalam kategori yang sangat baik. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa inflasi pernah mencapai angka yang lebih rendah, yaitu 2,28% pada bulan September 2023.

“Bapak-Ibu sekalian, inflasi dari tahun ke tahun ini, kalau kita lihat di grafik, angka 2,51 termasuk angka yang sangat baik capaiannya, walaupun kita pernah mencapai yang lebih baik yaitu 2,28 pada bulan September 2023. Namun demikian, patut kita syukuri bahwa atas kebersamaan kita semua, atas kerja keras kita semua, angka ini dapat kita capai,” ungkapnya.(*)

Pewarta : Putu Rika Mahardika

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts