Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah pusat dan daerah membangun kolaborasi untuk memperkuat penanggulangan penyakit tuberkolosis(TBC) dan polio.
Kepala daerah diminta mendukung pelaksanaan program imunisasi polio dengan menyediakan sumber daya manusia yang memadai serta mengintegrasikan kegiatan imunisasi ke dalam dokumen perencanaan daerah. Langkah ini bertujuan untuk melindungi anak-anak Indonesia dari ancaman polio dan memastikan generasi yang lebih sehat di masa depan.
Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah untukpenanggulangan dua permasalahankesehatan itu saat rapat inflasi daerah yang juga membahas penanggulangan TBC dan polio. Rapat ini dihadiri oleh kementerian terkait, bupati, dan walikota dari seluruh Indonesia secara daring maupun luring, Senin 8 Juli 2024.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng, Made Rousmini, bersama Forkopimda dan pimpinan OPD/BUMD terkait lingkup Pemkab Buleleng, turut hadir mengikuti rapat ini secara virtual di ruang rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng.
Tomsi Tohir menjelaskan pemerintah pusat telah meluncurkan agenda strategis untuk mempercepat penanggulangan TBC dan meningkatkan cakupan vaksin polio di seluruh negeri. Program itu dimulai pada 10 Juni 2024, dengan melibatkan rapat koordinasi berkala yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan setiap dua minggu.
Agenda ini mencakup beberapa langkah penting untuk memerangi TBC, termasuk penemuan Kasus TB, mengidentifikasi dan mendiagnosis pasien TB secara cepat.
Selain itu, juga mengiisiasi pengobatan dengan memulai pengobatan sesegera mungkin setelah diagnosis. Juga tentang investigasi kontak dengan melakukan penelusuran kontak untuk menemukan kasus tambahan.
Dukungan kebijakan daerah akan mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan kebijakan yang mendukung upaya penanggulangan TBC dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan serta menjamin pelayanan kesehatan yang memadai dan sesuai standar.
Pemerintah menetapkan target hingga akhir 2024, yaitu 90% untuk penemuan kasus TB dan 100% untuk pengobatan TB, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang penanggulangan TB.
Untuk menangani polio, Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan edaran untuk mendukung Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio. Targetnya adalah mencapai cakupan 95% untuk anak usia 0-7 tahun. Tahap pertama PIN dimulai pada 27 Mei 2024 di enam provinsi, sementara tahap kedua akan dimulai pada 15 Juli 2024 di 27 provinsi lainnya.
Pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan semua pihak terkait guna mencapai target ini dan memastikan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Made Rousmini mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, jumlah estimasi sasaran TBC dan polio di Kabupaten Buleleng mencapai 98.633 jiwa, dengan alokasi vaksin sebanyak 246.400 dosis nOPV2 dalam dua putaran.
Pelaksanaan tahap pertama akan dilakukan pada 23-29 Juli dan tahap kedua pada 6-12 Agustus 2024 di setiap puskesmas, satuan pendidikan, dan pos kesehatan lainnya di bawah koordinasi Puskesmas.
Dengan langkah ini diharapkan masyarakat Buleleng berkomitmen untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat guna melakukan imunisasi agar terhindar dari penyakit TBC dan Polio.(*)