Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak 60 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Buleleng kekurangan siswa pada tahun ajaran 2024-2025. Bahkan ada sekolah dasar yang tidak mendapatkan siswa selama masa penerimaan peserta didik baru. Kondisi itu terjadi karena jumlah penduduk yang ada di wilayah sekolah tersebut sedikit.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata mengatakan, sebanyak 60 SD dari seluruh sekolah yang berjumlah 456 SD di Buleleng saat ini kekurangan siswa.
Sekolah yang tidak mendapatkan siswa yakni SD Negeri 4 Pucaksari, Kecamatan Busungbiu. Tak ada satupun yang mendaftar di sekolah tersebut, diduga karena jumlah penduduk di wilayah sekolah tersebut. Selain itu, lokasinya juga berada di pelosok.
Sementara, 59 SD lainya rata-rata mendapat 1-10 pendaftar. Contohnya SDN 2 Bongancina, yang juga berada di Kecamatan Busungbiu, hanya memperoleh 1 siswa, SDN 2 Busungbiu yang memperoleh 2 siswa dan SDN 5 Ringdikit, Kecamatan Seririt yang hanya memperoleh 2 siswa.
“Ada beberapa penambahan sekolah yang minim siswa. Kemungkinan memang jumlah penduduk yang sedikit. Sesuai arahan bapak Kadis bahwa POSKO DO nantinya bergerak membantu menginformasikan, mengarahkan agar penduduk usia sekolah bisa masuk sekolah,” ujarnya, Jumat, 19 Juli 2024.
Kondisi itu pun sangat berbeda dengan kondisi sekolah yang ada di perkotaan. Dimana sekolah-sekolah yang di perkotaan banyak kelebihan pendaftar hingga pengisian siswa per kelasnya maksimal sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Surya Bharata menyebut, dinas akan segera melakukan komunikasi bersama pihak desa untuk bisa mengawal kasus ini. Selain itu Disdikpora Buleleng juga memastikan tidak akan melakukan penutupan terhadap sekolah yang minim mendapatkan siswa.
Selain itu, Disdikpora Buleleng juga memastikan sekolah negeri di Buleleng yang minim siswa tetap mendapatkan dana BOS dengan perhitungan biasa yang dilihat dari jumlah keseluruhan siswanya.
“Nantinya kita akan dicek kembali keberadaannya sesuai dengan perkembangan jumlah penduduknya. Kita juga meminta satuan pendidik yang ada agar berkoordinasi kembali dengan Kadus/klian Banjar dan Perbekel jika masih ada anak usia sekolah yang belum daftar SD, masih diberikan kesempatan untuk diterima sebagai peserta didik,” kata dia.(*)