Dokter Caput Tinggalkan PDI Perjuangan

Singaraja, koranbuleleng.com |dr. Ketut Putra Sedana yang akrab disapa dokter Caput akhirnya meninggalkan partai yang membesarkannya, PDI Perjuangan. Alasan mendasar karena kekecewaanya yang teramat besar tidak mendapat rekomendasi sebagai calon Bupati.

Dia juga mengaku didesak oleh sejumlah anggota Banteng Muda Indonesia (BMI) untuk mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan dan seragam berwarna merah berlambang banteng ke PDI Perjuangan. Pengunduran diri sebagai kader banteng dilayangkan Caput secara langsung ke DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Jumat 16 Agustus 2024.

- Advertisement -

Caput mengaku dirinya bukanlah kader PDI Perjuangan yang baru lahir di permukaan. Dia telah berproses lama sejak tahun 1996, dan mendapatkan KTA pertama di tahun 1998. KTA pertama itu masih disimpan sampai kini ditandatangani oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng, Nyoman Sudarmaja Duniaji dan Sekretaris Putu Sweden, saat itu.

“Ini KTA pertama saya simpan sebagai histori, sejarah bahwa saya sudah lama berproses, berjuang di PDI Perjuangan.” katanya usai menyerahkan surat pengunduran diri danpengembalian KTA dan seragam merah.

Dalam penyerahan surat pengunduran diri itu, dia diterima oleh Kepala Kesekretariatan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng. Dengan suara terbata-bata, Caput menyatakan pengunduran dirinya dan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PDI Perjuangan yang telah memberikan banyak ilmu berpolitik serta wawasan dan ideologi.

Saat dia mengajukan pengunduran diri ke DPC PDI Perjuangan, Caput ditemani sejumlah Loyalisnya. Diantaranya juga ada pengurus partai di tingkat anak ranting.

- Advertisement -

Caput mengatakan, pengunduran diri ini merupakan aspirasi dari simpatisannya. Keputusan untuk mundur dari kader PDI Perjuangan itu pun, diakuinya sebagai pilihan yang sangat berat.

“Saya selaku kader PDI Perjuangan mengundurkan diri sekaligus mengembalikan KTA. Jelas keputusan ini saya ambil memang berat,” ujarnya ditemui usai menyerahkan surat pengunduran diri. 

Sejauh ini, Caput mengaku belum pindah ke partai lain, namun dia akan tetap mendengarkan aspirasi pendukungnya. Saat ini, dia masih konsentrasi sebagai praktisi dan akademisi. Menurutnya semua kemungkinan masih bisa terjadi.

“Kekecewaan (rekomendasi) jelas sudah pasti itu mendasari. Tapi bukan itu saja. Banyak hal. Saya juga sampaikan, saya ingin lebih konsentrasi dalam akademisi dan praktisi,” kata dia. 

Caput merupakan politisi yang digadang-gadang kuat untuk maju di Pilkada Buleleng. Bahkan, dia juga mempunya simpatisan militan yang di beri nama Loyalis Dokter Caput (LDC). 

Dia menegaskan, tak akan mempengaruhi gerbong pendukungnya untuk memilih paslon yang didukungnya. Meski kecewa, pihaknya mengaku menerima keputusan rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP PDI Perjuangan. 

“Bagi saya, hal ini yang memang harus kita terima. Kita legowo dan terima hal itu, karena itulah yang terbaik, yang dipandang oleh partai dan saya harus tahu diri. Saya harus sadar diri, ini saya, saya bukan apa-apanya,” kata dia.

Caput menambahkan, keputusan untuk mundur ini juga dibarengi oleh ratusan anggota BMI Buleleng lainya. Meski telah mengundurkan diri, kegiatan sosial yang dilakukan sebelum-sebelumnya akan terus dilanjutkan. 

Sementara, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Buleleng Gede Supriatna mengatakan, telah mengetahui terkait keinginan Caput untuk hengkang dari PDI Perjuangan. Dia pun mengaku sempat membujuk Ketua BMI Buleleng, itu untuk tetap menjadi kader. Namun, Caput disebut tetap memilih mundur dengan alasan akan fokus di bidang kesehatan dan pendidikan.

“Kalau itu sudah jadi keputusan, ya itu hak beliau seperti itu. Walaupun kami sangat sayangkan belia kader senior, mempunyai kemampuan pengalaman dan juga yah artinya punya pengalaman baik sampai ambil keputusan tentu kami sangat sayangkan,” ujarnya.

Supriatna menyebut, saat ini kader-kader di PDI Perjuangan masih tetap solid. Meskipun salah satu kader senior harus hengkang dari partai, pihaknya mengaku tak khawatir di Pilkada 2024. Namun, dia berharap alasan Caput mundur memang murni karena ingin mengabdi di bidang lain. 

“Mudah-mudahan bukan karena urusan Pilkada tidak dapat rekomendasi, tapi karena benar-benar keinginan beliau untuk mengabdi di bidang lain. Semoga sesuai dengan komitmenya, masyarakat yang akan menilai beliau,” katanya.(*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts