Singaraja,koranbuleleng.com| Seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun asal Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Buleleng, meninggal dunia karena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebelum meninggal, bocah tersebut sempat mengalami demam selama 10 hari.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Putu Arya Nugraha mengatakan, korban dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Buleleng, pada Minggu, 8 September 2024.
Korban meninggal dunia dengan diagnosa Dengue Shock Syndrome (DSS). Adapun, DSS merupakan komplikasi dari DBD yang bisa berujung pada kematian.
“Pasien (korban) meninggal dunia dengan penyebab langsung gagal nafas. Penyebab antara hematesis melena dan penyebab dasar DSS,” kata dr. Arya, Selasa, 10 September 2024.
dr. Arya menyebut, sebelum dirawat di RSUD Buleleng, awalnya korban dibawa berobat ke RSUD Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Buleleng, pada Sabtu, 7 September 2024. Saat itu korban satang ke rumah sakit, dengan keluhan demam sejak 10 hari, BAB encer, dan nafsu makan menurun.
Oleh tim medis korban didiagnosa dengan DSS. Korban lalu dirujuk ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan tindakan medis dan terapi lebih lanjut. Namun, kondisi korban terus memburuk hingga dinyatakan meninggal esok harinya.
dr. Arya menambahkan, pasca meninggalnya korban, Dinas Kesehatan Buleleng langsung turun untuk melakukan penyelidikan epidemiologi DBD lebih lanjut di rumah korban dan sekitar lingkungan. Dalam kegiatan itu, dinas juga memberikan sosialisasi pada masyarakat mengenai pencegahan DBD dan upaya yang diambil jika terserang DBD.
“Masyarakat agar melakukan pemeriksaan hematologi ketika demam hari kedua sehingga respon kewaspadaan dini DBD dapat dilakukan dengan segera,” kata dr. Arya.
Adapun dari data Dinas Kesehatan Buleleng, kasus DBD pada tahun 2024 ini memang cukup tinggi. Kasus tertinggi terjadi pada bulan April, dengan 348 orang yang dirawat karena DBD. Jumlah tersebut jauh meningkat dibanding kasus DBD pada tahun 2023, dengan kasus tertinggi 137 yang terjadi pada bulan Februari dan Maret. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada