Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, mulai melakukan survei rute yang akan digunakan pengembangan paket wisata yang menghubungkan Triple B. Yakni, Bali utara, Bali barat dan Banyuwangi. Pengembangan pariwisata itu pun, disebut akan segera diuji coba oleh Kementerian Pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, survei rute pengembangan destinasi pariwisata itu dilakukan pada Sabtu, 14 September 2024. Survei dilakukan bersama-sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, travel agen, komunitas kapal cepat Lombok, serta pihak PHRI Buleleng.
Survei dimulai dari Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi, menggunakan kapal cepat milik Polairud Polres Buleleng. Dari pelabuhan rombongan bergerak mengitari Pulau Tabuhan di Banyuwangi, kemudian melanjutkan perjalanan dan singgah di dermaga Pulau Menjangan, di Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Setelah itu, survei dilanjutkan ke Teluk Banyuwedang dan Teluk Pemuteran, di Gerokgak. Terakhir rombongan bergerak ke kawasan wisata Lovina, yang menjadi lokasi akhir. Adapun waktu yang ditempuh selama survei itu yakni, 2,5 jam dari Banyuwangi hingga ke kawasan Lovina.
“Kalau dengan kapal cepat, kalau langsung ditempuh itu dua jam (Banyuwangi hingga Lovina). Kalau singgah di Pemuteran untuk naik turunkan penumpang. Itu tambah 30 menit. Jadi 2,5 jam perjalanan,” ujar Dody, dikonfirmasi Selasa, 17 September 2024.
Kata Dody, dari survei yang dilakukan, rute ini sangat representatif digunakan sebagai paket wisata baru. Kondisi ombak dari perairan Banyuwangi hingga perairan Bali Utara, sangat cocok dilalui kapal cepat karena memiliki ombak yang datar.
Namun, saat ini di Kawasan Lovina belum ada dermaga yang bisa menunjang untuk menurunkan wisatawan. Pihak dinas pun kini tengah menyiapkan solusi jangka pendek hingga panjang untuk dermaga di kawasan tersebut. Untuk solusi jangka pendek akan digunakan dermaga terapung yang sebelumnya telah diresmikan. Kemudian untuk jangka menengah, pemerintah akan memperpanjang Dermaga Lovina.
“Jangka panjang, kita berharap bisa dibangung dermaga sperti apa yang telah dibangun di Sanur. Untuk di darat kita perlu siapkan terminal penumpang dan suplai logistic BBM untuk kapal. Ini nanti akan kita rancang dikawasan Pemuteran,” kata Dody.
Dody menyebut, pembukaan destinasi wisata baru ini juga akan kembali dimantapkan untuk pembagian tugas serta pengurusan perizinan. Pemerintah juga saat ini tengah menyusun paket wisata baru ini, dengan travel agen, guide lokal, serta operator kapal cepat. Adanya rute baru ini pun, disebut sangat disambut baik oleh operator kapal cepat. Nantinya, kapal cepat yang akan digunakan dalam paket wisata ini bisa menampung 60-100 wisatawan.
“Tanggal 21 September akan di prelaunching, percepatan konektivitas Banyuwangi, Bali barat, dan Buleleng ini. Akan di prelaunching di Pelabuhan Marina Boom oleh Mas Menteri (Menteri Parekraf Sandiaga Uno), kemudian akan coba rute hingga Lovina. Nanti awal Desember sudah bisa di soft launching,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, untuk memajukan pariwisata di Bali utara, Kemenparekraf dalam waktu dekat ini disebut akan melakukan uji coba paket wisata yang menghubungkan destinasi Bali utara, barat dan Banyuwangi. Rencananya paket itu dikemas dari Watu Dodol dan Bangsring di Kabupaten Banyuwangi hingga ke Pemuteran dan Lovina di Kabupaten Buleleng.
Paket wisata itu akan diuji coba 30 hari kedepan. Nantinya, wisatawan akan diangkut dari Banyuwangi menggunakan kapal cepat ke Pemuteran hingga Lovina. Paket itu akan dipasarkan baik ke wisatawan lokal maupun mancanegara. “Nanti mendaratnya di Banyuwangi. Kami akan tingkatkan penerbangan ke Banyuwangi, untuk membuka cluster baru yang kami sebut 3B, Bali utara, barat dan Banyuwangi,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, saat bertemu dengan komunitas di Bali utara pada akhir Agustus 2024. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada
