Singaraja, koranbuleleng.com| Paslon Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana terus menguatkan basis pilihan di Bali utara. Mereka meresmikan posko kemenangan di sejumlah desa. Salah satunya di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Buleleng.
Mereka juga menggandeng pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana, Senin, 30 September 2024.
Kedua paslon itu tiba di posko tersebut sekitar pukul 14.30 Wita, dengan iring-iringan mobil terbuka. Di depan iring-iringan ada mobil terbuka yang membawa sound sistem yang memutarkan lagu pemenangan paslon tersebut. Saat tiba, mereka langsung disambut dengan gamelan baleganjur.
Mereka juga disambut dengan yel-yel dukungan dari pendukung. Di posko itu, kedua paslon nomor urut 1 itu mendapat kepastian dukungan dari Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) Buleleng.
Made Muliawan Arya atau De Gadjah mengungkapkan, pembangunan Bandara Baru Bali Utara pasti akan terwujud. Mengingat hal tersebut, merupakan perintah langsung dari Presiden terpilih Prabowo Subianto. Sehingga wacana tersebut, disebutnya tak sekedar janji kampanye.
“Saya tidak omon-omon karena pak Prabowo perintahkan saya agar Bandara Bali Utara jadi. Itu tidak main-main, bukan akomodir politik. Dana hibah baru akomodir politik. Tidak boleh pakai dana hibah selama kampanye. Itu uang rakyat dan harus kembali ke rakyat,” katanya.
Kata De Gadjah, meski dia orang Denpasar, ia mengaku juga sebagai orang Buleleng. Dimana mertuanya disebut merupakan warga Kelurahan Liligundi, Singaraja. Bersama Agus Suradnyana dirinya disebut sudah menjalin komitmen untuk membangun Bali. Bahkan komitmen itu disebut dijalin di Pura Dalam Puri.
Tak hanya bandara, paslon ini juga menjanjikan akan menggratiskan sekolah SMK/SMA. Mereka juga menjanjikan akan mengaktifkan dan membangun kembali sekolah SMA Bali Mandara di kabupaten lain.
Namun saat ini, Bali disebut tengah berhutang dengan Pemerintah Pusat hingga Rp1,5 Triliun. De Gadja mengaku, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementrian Keuangan agar nantinya jika dirinya terpilih hutang itu bisa dihapus.
“Sudah bicara dengan wakil Menteri Keuangan, ini Bali masih ngutang. Kalau saya jadi Gubernur gimana? Bali masih membutuhkan uang. Perjuangan kami perjuangan untuk rakyat kemenangan untuk rakyat,” katanya.
De Gadjah menyebut, dengan jumlah pemilih terbanyak di Bali saat ini fasilitas olahraga di Buleleng masi belum memadai. Ia menjanjikan, akan membangun stadion internasional di Buleleng. Selain bisa digunakan mengembangkan olahraga, stadion itu disebut bisa digunakan untuk menggelar konser internasional.
“Kita ada 2 tempat barat dan selatan (bangun stadion) pemerataan kita ingin adanya konser internasional di buleleng itu cita-cita kami. Bukan hanya di Buleleng, seluruh wilayah di Bali,” ucapnya didampingi Putu Agus Suradnyana.
Ditempat yang sama, Putu Agus Suradnyana mengatakan, selama ini Buleleng disebut sebagai barometer pemilih di Bali, namun menurutnya dalam pembangunan selalu di kesampingkan. Pembangunan aksesibilitas perlu dilakukan, sekaligus sebagai penyeimbang antara Bali selatan dan utara.
“Kalau Buleleng maju anak muda bisa kerja di Buleleng, jadinya Badung dan Denpasar tidak macet. Pariwisata berkualitas. Untuk itu persoalannya tidak banyak, bangun bandara,” katanya. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada