Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak 4.812 butir telur penyu berhasil diselamatkan di Pantai Penimbangan di wilayah Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Dari ribuan telur tersebut, sebagian besar telah menetas dan dilepasliarkan ke laut.
Ketua Pokmaswas Penimbangan Lestari Gede Wiadnyana mengatakan, dari ribuan telur yang diselamatkan tersebut sekitar 4.400 ekor tukik telah berhasil menetas dan sebagian besar telah dilepasliarkan ke habitat aslinya. Jumlah yang telur yang diselamatkan pada musim penyu bertelur kali ini pun disebut mengalami peningkatan yang signifikan.
Selain Pantai Penimbangan yang menjadi salah satu favorit penyu untuk bertelur. Telur-telur penyu juga dikumpulkan dari beberapa pantai di sekitarnya seperti Labuan Aji, Kalianget, Kampung Tinggi, Tamansari, dan pantai lainnya. Telur yang ada di pesisir pantai itu kemudian dievaluasi untuk ditangkarkan.
“Itu yang terpantau, yang tidak terpantau mungkin masih banyak lagi. Untuk sisanya masih ada yang belum menetas. Yang baru menetas juga kami tempatkan sebelum benar-benar bisa dilepasliarkan,” ujar Wiadnyana, Selasa, 1 Oktober 2024.
Wiadnyana menyebut, pokmaswas Penimbangan Lestari mencatat adanya peningkatan jumlah telur yang ditangkar. Sepanjang tahun 2024 lalu, jumlah telur yang berhasil ditangkar oleh Pokmaswas ini ada sebanyak 3.250 butir. Peningkatan jumlah telur penyu yang berhasil diselamatkan ini tidak terlepas dari kondisi cuaca yang mendukung.
“Tahun ini cuaca cukup bagus, tidak banyak gelombang besar, dan suhu air hangat. Kondisi ini membuat banyak penyu naik ke pantai untuk bertelur,” kata dia.
Wiadnyana menambahkan, puncak musim penyu bertelur telah lewat yakni pada bulan Juni dan Juli. Namun, ia memperkirakan masih ada penyu yang bertelur hingga akhir tahun. “Musim penyu bertelur dimulai bulan April dan puncaknya terjadi pada Juni dan Juli. Tapi biasanya masih ada yang naik ke darat untuk menetas,” ucapnya.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada