Singaraja, koranbuleleng.com | Pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Buleleng dari PDI Perjuangan dr. I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna berkampanye di Desa Penglatan, Kecamatan Buleleng, Sabtu 12 Oktober 2024.
Di desa ini, banyak warga sebagai pegiat UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) dengan produk olahan yang sangat terkenal yakni dodol Bali dan olahan kuliner Blayag. Dua produk olahan makanan itu telah menjadikan ciri khas bagi desa Penglatan. Produk dodol bahkan banyak dikirimkan ke luar daerah Bali. Begitupun olahan kuliner Blayag dengan rasa yang tiada tertandingi.
Dua produk warga yang menjadikan desa ini cukup maju, menginspirasi pasangan JOSS24 untuk mengintegrasikan program pariwisata, UMKM dan pertanian saat terpilih di Pilkada Buleleng dan memimpin Buleleng kedepan.
Calon Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna memuji warga desa Penglatan sebagai warga yang sangat suka bekerja keras. Buktinya, dodol dan kuliner blayag dari Penglatan yang sangat terkenal mampu meningkatkan taraf hidup warga desa, dan telah menjadi ciri khas bagi desa Penglatan.
Dia mengatakan dunia investasi harus bisa menyerap produk lokal. Dia akan membuatkan aturan agar hotel-hotel di Buleleng bisa menyajikan menu olahan dodol dan blayag sebagai sajian makanan pagi.
“Hotel harus kerjasama dengan warga. Warga desa penglatan langsung yang menyediakan produkdodol atau blayag bagi hotel. Kita tata seperti itu,” kata politisi yang berasal dari Desa Tejakula ini.
Desa Penglatan, kata Supriatna lokasinya juga cukup strategis sebagai penyangga kota dan desa-desa lain yang hidup dengan dunia pertanian. Produk pertanian dari desa-desa ini juga harus diserap sejumlah pihak.
Dia berjanji akan memberikan subsidi pajak bagi masyarakat agar terus melestarikan lahan-lahan pertanian untuk menjaga kedaulatan pangan. “Jadi lahan pertanian jangan dijual, nanti ketika kami terpilih akan kami berikan subsidi pajak untuk lahan-lahan pertanian,” terang Supriatna.
Jadi kata Supriatna, Kawasan wisata di perkotaan juga akan ditata, termasuk menambah titik-titik ruang terbuka hijau. Pariwisata kota akan diintegrasikan dengan desa. “Jadi selain berwisata ke kota, wisatawan juga bisa berwisata ke desa Penglatan untuk membeli oleh-oleh dodol atau telusur kuliner olahan Blayag, sederhana kan. Itu bisa kok dilakukan,” terang Supit.
Mantan ketua DPRD Buleleng dua periode ini berharap masyarakat tetap setiadengan Sutjidra dan Supriatna dan memilih merekadi27 Nopember 2024.
Program-program yang dibangun akan bersinergi dengan program dari Wayan Koster dan Giri Prasta.
Calon Bupati Buleleng, dr.I Nyoman Sutjidra yang telah malang melintang dalamdunia Kesehatan akan menyempurnakan program Kesehatan di Buleleng. “Ambulance akan kita gratiskan nanti,” terang Sutjidra.
Saat kampanye di Penglatan hadir sejumlah politisi PDI Perjuangan. Dua politisi dari Desa Penglatan, yakni Kadek Setiawan yang telah terpilih kembali menjadi anggota DPRD Bali periode 2024- 2029, dan ada pula Wayan Some Adnyana, anggota DPRD Buleleng. Sekretaris DPC PDI Perjuangan yang juga Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya juga hadir bersama Bendahara DPC PDI Perjuangan sekaligus Ketua Fraksi DPRD Buleleng, Kadek Turkini.
Anggota DPR RI dari Dapil Bali Ketut Kariyasa Adnyana juga hadir dan berorasi mengajak warga untuk memilih pasangan nomer 2, Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasata sebagai kandidat Pilgub Bali dan dr. I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna sebagai kandidat Pilkada Buleleng.
Kariyasa menyatakan PDI Perjuangan harus mampu memenangkan paslon nomer 2 dengan target hingga 70 persen lebih.
“Ini saya terangkan ya, Pak Supit ini kalau tidak karena ingin mengabdi, dia tidak akan keluar dari zona nyaman. Pemilu kemarin dia lolos, dan jika tidak jadi calon wakil bupati ,dia sudah pasti duduk sebagai ketua DPRD Buleleng lagi. Begitu tulusnya Gede Supriatna, dia keluar dari zona nyaman,” papar Kariyasa.
Begitupun dr. Sutjidra, kata Kariyasa, bahwa dia seorang dokter ahli kandungan. Diadibayar dengan mahal oleh pasien. “Segala macam bulu dia tahu, bulu keriting, ubanan dan dibayar dikasi uang lagi. Dia juga punya rumah sakit,” tambah Kariyasa.
Jadi, Sutjidra yang memang hali dibidang kesehatan dipastikan akan menyempurnakan pembangunan kesehatan dan melakukan terobosan lainnya.
Kariyasa melanjutkan banyak pula pembangunan sudah dilaksanakan era Wayan Koster di Provinsi Bali. Mulai dari Turyapada Tower yang mampu memberikan solusi blankspot bagi daerah-daerah yang tidak ada sinyal seluler maupun frekwensi televeisi. “Ini bertahun-tahun dan diselesaikan oleh Pak Koster. Begitupun shortcut Buleleng-Mengwitani juga diselesaikan oleh Pak Koster,” terangnya.
Saat kampanye di Desa Penglatan, juga disimulasikan pencoblosn nomer urut 2 pasangan calon dr. I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna. Warga yang hadir mencapai ratusan jiwa. (*)