Singaraja, koranbuleleng.com| Ratusan Player beradu ketangkasan di ajang Singaraja Gaming Competition (SGC) yang digelar Pengkab E-Sport Indonesia (ESI) Buleleng. Adu ketangkasan ini bukan saja untuk mewadahi hobi, namun kejuaraan ini disebut sebagai langkah penjaringan atlet berprestasi.
Ketua Pengkab ESI Buleleng, A. Oka Suradiva mengungkapkan, SGC ini merupakan kejuaraan ini, mempertandingkan empat divisi game yakni, E-Football, Free Fire (FF), PlayerUnknown’s Battlegrounds Mobile (PUBGM), dan Mobile Legends Bang Bang (MLBB) dengan menyasar kategori pelajar dan umum.
Dari empat divisi itu, paling banyak diikuti oleh pecinta game Free Fire dan MLBB. Dengan 24 team dari Free Fire dan 48 team dari divisi MLBB. Nantinya, empat team terbaik di masing-masing divisi akan direkrut menjadi atlet binaan ESI Buleleng.
“Kejuaraan ini, juga gelar untuk cari bibit-bibit untuk kita bina,” ujarnya ditemui Sabtu, 12 Oktober 2024 malam.
Adapun kejuaraan ini digelar selama tiga hari, mulai 11-13 Oktober 2024. Team terbaik yang lolos menjadi juara, mendapatkan uang pembinaan serta piala.
Suradiva menyebut, empat team terbaik dari kejuaraan yang akan dibina. Juga akan kembali menjalani seleksi. Mereka akan diseleksi dalam kejuaraan Pekan Olahraga Daerah (Porda) yang akan digelar ESI Buleleng pada awal tahun 2025 mendatang. Mereka yang tampil baik dalam kejuaraan itu, akan dipersiapkan untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali.
“Awal tahun 2025, kita seleksi untuk uji tim pemenang ini apakah ada tandingan lain atau memang tim yang sudah ada ini yang layak. Target awal kita Porjar, untuk bisa kita manangkan jadi atlet Porprov,” kata dia.
Kata Suardiva, dari kejuaraan-kejuaraan yang digelar selama ini, pecinta game di Buleleng disebut cukup banyak. Bahkan per divisinya mencapai 100 lebih team. Nantinya, ESI Buleleng pun disebut akan mengarahkan team tersebut untuk membentuk klub. Sehingga, dengan adanya klub itu akan lebih cepat bisa mendapatkan atlet.
“Kita rencanakan akan bentuk pembinaan di interen di Singaraja. Klub-klub ini kita akan arahkan mandiri, dibentuk di semua divisi. Kedepan klub sangat dibutuhkan, agar bisa lebih mandiri kembangkan ekosistem Esport di Buleleng,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua III KONI Buleleng, I Putu Nova Anita Putra mengatakan, dengan kejuaraan ini diharapkan bisa terus menumbuhkan atlet untuk ESI Buleleng. Namun, selain melaksanakan kejuaraan, Pengkab ESI Buleleng juga diminta untuk lebih mengatur tata manajemen organisasi, terutama soal atlet.
ESI diminta agar bisa membentuk klub-klub e-Sport di Buleleng. “Nanti dari sisi penganggaran akan lebih gampang, nanti akan ketahuan satu klub itu ada beberapa atlet yang benar-benar jadi binaan kan bisa diambil dari masing-masing klub. Atlet tersebut bisa di SK kan jadi atlet ESI Buleleng, untuk berlaga di Porprov, PON, hingga liga internasiona,” kata dia.
Nova menambahkan, KONI Buleleng selama ini juga terus memperhatikan Pengkab ESI Buleleng, dengan memberikan fasilitas anggaran untuk pemajuan olahraga e-sport di Buleleng. “ESI Buleleng sudah beberapa perlengkapan untuk latihan, dan pengadaan dari anggaran yang diberikan KONI BUleleng,” ucapnya.(*)