Singaraja, koranbuleleng.com | Untuk pertama kalinya selama Pilkadalangsung, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, mengundang dua pasangan calon kepala daerah,Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Kabupaten Buleleng tahun 2024 untuk melakukan uji publik, Sabtu 19 Oktober 2024.
Ujipublik mendatangkan dua paslon, berlangsung secara bergiliran. Paslon nomor urut 1 Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana diundang lebih awal pada pagi hari, sementara paslon nomor urut 2, I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna diundang pada siang harinya.
Uniknya juga, Rektor Undiksha, I Wayan Lasmawan langsung menjadi moderator bagi keduanya di dua sesi itu. Lasmawan menggunakan pakaian putih (atasan dan bawahan) menegaskan dalam posisi netral pada agenda uji publik ini.
“Uji publik ini sejarah karena baru pertama kali Undiksha menginisiasi mendatangkan para calon bupati dan wakil bupati Buleleng,” kata Lasmawan.
Menurut Lasmawan, uji publik ini bukan bagian dari kampanye para pasangan calon, tetapi sebuah diskusi untuk menguji program dan gagasan pasangan calon.
Dalam kesempatan itu, Undiskha sudah menyiapkan enam orang panelis. Semua panelis itu menjabat sebagai guru besar Undiksha. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbesar di Bali, Undiksha berkeinginan untuk bersama-sama membangun Buleleng, terkhusus sektor Pendidikan.
Undiksha juga menjadi bagian dari kota Singaraja, yang sudah punya brand sebagai kota Pendidikan. Namun dia mengingatkan bahwa sebuah kota Pendidikan juga harus memiliki perguruan tinggi yang unggul dan diminati oleh masyarakat. “Kami sedang mengarah ke sana. Kami siap bekerjasama dengan pemerintah,” ujarnya.
Dalam Uji Publik itu, enam orang panelis dari guru besar kepada pasangan calon.mUlai tentang pendiidkan dasar, pemuda dan olahraga, budi peketi,bidang Kesehatan dan banyakisu lain yang dipertanyakan.
Sugawa Korry – Suardana Gratiskan Pendidikan
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sugawa Korry – Gede Suardana menyebut, akan menggratiskan biaya pendidikan dari tingkat PAUD hingga SMP.
Hal itu, juga menjadi salah satu jawaban pasangan nomor urut 1 itu dalam Uji Publik yang digelar Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Dalam kegiatan tersebut, pasangan yang diusung KIM plus itu dicerca dengan sejumlah pertanyaan dari akademisi dan mahasiswa terutama dalam memajukan pendidikan di Buleleng.
Calon Bupati Buleleng, Nyoman Sugawa Korry mengungkapkan, jika terpilih di Pilkada 2024, ia menjanjikan akan menggratiskan biaya pendidikan dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tak hanya untuk sekolah negeri, janji itu juga disebut juga akan berlaku terhadap sekolah swasta. Nantinya program tersebut akan dilakukan bertahap, dengan menyasar sekolah negeri terlebih dahulu.
“Ya paling tidak bertahap (program pendidikan gratis), yang pertama negerinya dulu, kedua swasta. Tergantung kapasitas kemampuan anggaran, dan partisipasi provinsi dan pusat kita harapkan,” ujarnya.
Pasangan yang diusung oleh gabungan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus itu, juga menjanjikan akan memberikan beasiswa kepada siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi khususnya jurusan pertanian. Hal itu, disebut sebagai upaya membangkitkan pertanian di generasi muda.
“Kita ingin memotivasi mereka untuk mencintai pertanian. Yang kita beri beasiswa, yang mau kuliah di jurusan pertanian di gratiskan,” kata Sugawa Korry.
Sugawa Korry menambahkan, dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam kegiatan ini, disebut semua relevan. Bahkan sejumlah pertanyaan disebut, masuk dalam visi-misi pasangan tersebut.
“Misalnya dalam hal membangun kesejahteraan, membangun budaya, bagaimana berdiri di atas budaya dan mewujudkan karakter budi luhur. Kita tidak ada kontak dengan penyelenggara, tapi ini sama dengan visi misi kami,” katanya.
JOSS24 Upayakan Penerimaan Pajak Karbon
Sementara pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra – Gede Supriatna menyebut, jika terpilih di Pilkada 2024 akan mengajukan penerimaan pajak karbon ke pemerintah pusat. Hal ini mengingat, Buleleng disebut mempunyai hutan yang luas sehingga perlu mendapat perhatian dengan pemberian insentif dari pajak tersebut.
Hal tersebut disampaikan paslon nomor urut 2 itu, saat Uji Publik yang diselenggarakan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Selasa, 19 Oktober 2024 siang. Pasangan itu dicerca pertanyaan oleh panelis dari akademisi hingga mahasiswa, bagaimana memajukan Buleleng.
Calon Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra mengungkap, jika dirinya bersama Supriatna menang di Pilkada 2024, akan mengusulkan penerimaan pajak karbon ke pemerintah pusat. Menurutnya, Buleleng dengan wilayah memiliki banyak hutan lindung yang menyumbangkan oksigen.
Sehingga penerimaan dari hasil pajak karbon, pelu diberikan sebagai insentif kepada daerah yang telah melestarikan hutan. “Kita harus bisa nuntut karena Buleleng cukup luas hutannya. Jadi kita berkontribusi udara sehat, ada peluang untuk itu (pajak karbon),” kata Sutjidra didampingi Supriatna.
Selain itu, pasangan yang diberi nama JOSS24 itu juga menjanjikan akan mengusulkan penerimaan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) yang diterima Provinsi Bali bisa dikucurkan ke Bali Utara. Hal ini mengingat, Buleleng juga menjadi salah satu tujuan wisata.
“Kita akan usulkan, sekarang Undang-Undang Provinsi dapat retribusi dari wisatawan datang. Pasti kita usulkan supaya dapat, karena kita salah satu daerah yang dikunjungi wisatawan,” ucapnya.
Sutjidra menyebut, jika menang di Pilkada 2024, ia akan berkerjasama dengan DPRD Buleleng untuk membentuk Peraturan Daerah (Perda) tentang Singaraja Kota Pendidikan. Hal itu disebut, sebagai langkah mewujudkan Kota Singaraja sebagai Kota Pendidikan.
Selain itu, untuk mewujudkan hal itu ia menjanjikan akan memberikan beasiswa gratis bagi siswa berprestasi dan kurang mampu. Pemberian beasiswa ini juga disebut, untuk mengejar Indeks Harapan Lama Sekolah (EYS) di Buleleng yang saat ini dinilai masih rendah.
Dengan pemberian beasiswa ini, juga disebut akan meningkatkan kesetaraan hidup di Buleleng. “Harapan lama sekolah masih cukup rendah 13,2 dari 16, ini harus kita kejar berikan beasiswa bagi anak kurang mampu dan anak-anak berprestasi. Untuk mengejar pendidikan S1 sehingga output lebih baik, untuk mencari lapangan pekerjaan juga lebih luas,” kata Sutjidra.
Kata Sutjidra, selain memberikan beasiswa, pihaknya juga disebut akan melakukan perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. Pendataan terhadap sekolah yang memiliki jumlah siswa yang banyak.
Nantinya, jika di satu sekolah sudah terlalu padat dan tidak bisa dilakukan penambahan kelas. Pasangan ini menyebut akan membangun sekolah lain untuk mengatasi hal tersebut.
“Akan ada assessment, ada penilaian mutu sekolah menuju kota pendidikan. Kita asesmen di setiap kecamatan dimana skolah memiliki mutu yang bagus, karena itu penilaian dari kota pendidikan,” ucapnya.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada