Singraja, koranbuleleng.com| Ratusan Perbekel di Kabupate Buleleng mendatangi Gedung DRPD pada Selasa, 17 Desember 2024. Mereka datang ke gedung dewan untuk menyampaikan aspirasi terkait tidak kunjung dicaikannya Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Badung, yang diberikan untuk desa di Buleleng.
Kedatangan ratusan anggota perbekel se-Kabupaten Buleleng diterima langsung oleh Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya dan sejumlah Anggota dewan di ruang Rapat Gabungan Komisi.
Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Perbekel Kabupaten Buleleng, Ketut Suka mengatakan, kedatangan ke DPRD ini, karena pihaknya khawatir hingga kini BKK yang diberikan tersebut belum dicairkan oleh Pemkab Buleleng. Padahal dari informasi yang diterimanya, dana BBK itu dikabarkan sudah cair ke khas daerah Kabupaten Buleleng.
Suka menyebut, pihaknya pun tak mengetahui pasti kenapa BKK yang diberikan Pemkab Badung tersebut, belum dicairkan oleh Pemkab Buleleng. Padahal petunjuk pelaksanaan dan teknis terkait pencarian BKK sudah dilakukan dengan baik.
Selain itu kekhawatirannya, karena ada beberapa desa yang sudah membokar dan membuat pondasi. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan terkait pencarian BKK itu. “Ini tentunya kekhawatiran kita karena waktu pendek. Ada di beberapa desa yang saya melihatnya kasihan. Ada yang sudah bongkar bangunan. Namun dana belum ada. Harapan kita sebelum tanggal 20 itu sebelum Natal sudah cair,” ujarnya.
Kata Suka, dengan waktu yang cukup pendek dan menjelang akhir tahun pihaknya meyakini desa-desa yang ada mampu melaksanakan pertanggungjawaban dengan baik dan benar. “Dengan cairnya yang baru bisa 30 persen. Kita pastikan desa-desa bisa melakukan itu, baik pembangunan fisik maupun nonfisik. Rekanan sudah menyiapkan diri,” kata dia.
Sementara itu, Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya mengatakan, dalam pertemuan ini pihaknya meminta Pemkab untuk memberikan gambaran yang jelas terkait juknis pencarian BKK tersebut. Pihaknya pun berencana dalam waktu dekat ini akan mengundang Kabupaten Badung ke Buleleng, untuk memberikan kejelasan teknis yang ditetapkan.
“Maka dari itu, biar tidak ada debat kusir, disatu sisi pemerintah berhati-hari tapi dibalik kehati hatian itu harus ada sifat ketegasan. Agar tidak menjadi sebuah pertanyaan yang menggantung kepada perbekel. Dua sampai tiga hari ini kita undang pihak dari badung, terkait hibah termasuk keuangan yang akan memberikan jawaban sepenuhnya untuk kepala desa,” ujar dia.
Untuk diketahui, Pemkab Badung memberikan bantuan kepada Pemkab Badung sebanyak Rp 128 miliar, yang dibagikan masing-masing Rp 1 miliar ke 128 desa yang ada di Buleleng. Dana BKK itu diberikan Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta pada Sabtu, 21 September 2024 di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada