Masyarakat Desa Blandingan Beralih ke Pertanian Bawang: Cepat Panen, namun Terganjal Cuaca Tak Menentu

Di desa Blandingan, Kecamatan Kintamani, Bali, banyak petani yang kini beralih dari tanaman seperti cabai dan sayuran ke pertanian bawang. Peralihan ini terjadi setelah beberapa kali mengalami kegagalan panen akibat cuaca yang tidak menentu. Bawang menjadi pilihan utama karena siklus panennya yang cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 80-100 hari untuk bisa dipanen, jauh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman lain yang memerlukan waktu lebih lama untuk tumbuh.

Meskipun menjanjikan keuntungan yang lebih cepat, usaha pertanian bawang di Desa Blandingan tetap tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah cuaca yang sangat memengaruhi hasil pertanian. Petani di desa ini harus menghadapi perubahan kondisi cuaca yang terkadang tidak dapat diprediksi, yang memengaruhi produktivitas tanaman bawang mereka. Selain itu, proses penanaman bawang yang harus dilakukan dengan cermat juga menjadi tantangan tersendiri, terutama terkait dengan kebutuhan akan pupuk dan teknik pertanian yang tepat.

- Advertisement -

I Made Saliadnyana (52), seorang petani bawang yang sudah lebih dari 10 tahun menggeluti usaha pertanian ini, menjelaskan bahwa untuk menanam bawang, petani di Desa Blandingan harus mempersiapkan lahan dengan baik. “Sebelum menanam bawang, kami harus nyangkul tanah terlebih dahulu, kemudian membeli pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah. Pupuk kandang ini sangat penting karena bisa memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh bawang agar bisa tumbuh dengan baik,” ujar Made Saliadnyana.

Penanaman bawang di Desa Blandingan dilakukan setelah masa 40 hari dari panen sebelumnya, sebagai waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan tanah dan mengoptimalkan kesuburannya. Setelah tanah siap, para petani mulai menanam bibit bawang. Mereka memiliki teknik tertentu dalam menentukan jumlah bibit bawang yang akan ditanam. “Kalau bawangnya besar, biasanya satu bawang untuk satu lubang. Tapi kalau ukurannya kecil, bisa kami tanam dua atau tiga bawang dalam satu lubang,” tambah Ni Nyoman Warti (48), petani bawang lainnya.

Proses ini sangat penting, karena jarak tanam yang tepat akan mempengaruhi pertumbuhan bawang ke depan. Jika terlalu rapat, tanaman bawang bisa bersaing dalam mendapatkan air dan nutrisi dari tanah. Namun jika terlalu jarang, hasil panen mungkin tidak maksimal. Oleh karena itu, petani di Desa Blandingan selalu berusaha memperhitungkan dengan cermat jumlah bibit yang akan ditanam agar hasil panen maksimal.

Di pagi hari, kegiatan pertama yang dilakukan oleh petani adalah menyiram tanaman bawang. Penyiraman yang teratur sangat diperlukan, terutama saat cuaca panas atau jika hujan tidak datang dalam waktu yang cukup lama. Bawang membutuhkan kelembapan tanah yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya. “Setiap pagi kami harus menyiram tanaman. Jika cuaca panas, kami harus lebih sering menyiram agar bawang tidak kekurangan air,” kata I Made Saliadnyana.

- Advertisement -

Selain itu, petani di Desa Blandingan juga melakukan kegiatan lain seperti “nyabutin rumput,” yang artinya mencabut rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman bawang. Gulma yang tumbuh pesat bisa menghambat pertumbuhan bawang, karena mereka bersaing dalam mendapatkan air dan nutrisi dari tanah. Oleh karena itu, pekerjaan ini sangat penting untuk menjaga kualitas dan kuantitas tanaman bawang.

Untuk menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit, petani di Desa Blandingan rutin menyemprotkan pestisida pada tanaman bawang. Penyemprotan ini dilakukan tiga hari sekali, terutama ketika cuaca buruk atau hujan datang, karena cuaca lembap bisa meningkatkan risiko penyakit pada tanaman. “Kalau cuaca jelek, seperti hujan atau kelembapan tinggi, kami semprot pestisida tiga hari sekali. Tapi kalau cuaca bagus, seminggu sekali sudah cukup,” jelas Made Saliadnyana.

Meskipun cuaca yang tidak menentu sering kali menjadi kendala utama dalam usaha pertanian bawang, banyak petani di Desa Blandingan yang merasa lebih yakin dengan potensi keuntungan yang bisa diperoleh dari budidaya bawang. Dulu, mereka sempat mencoba menanam tanaman lain seperti cabai, tomat dan sayuran, namun sering mengalami kegagalan panen akibat cuaca ekstrem. “Kami pernah mencoba menanam cabai, tomat dan sayuran dan tanaman lainnya, tapi sering gagal karena cuaca yang tidak menentu. Kini kami beralih ke bawang karena masa panennya lebih cepat, hanya butuh sekitar 100 hari. Kalau bisa dijaga dengan baik, bawang bisa menghasilkan keuntungan dalam waktu singkat,” kata Ni Nyoman Warti.

Salah satu alasan utama mengapa bawang menjadi pilihan yang menjanjikan adalah waktu panennya yang cepat. Dengan hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, petani dapat segera menjual hasil panen dan mendapatkan keuntungan. Namun, tantangan terbesar tetap datang dari cuaca yang sering kali tidak bisa diprediksi. Petani harus siap menghadapi hujan lebat yang bisa datang secara tiba-tiba, atau panas terik yang bisa menghambat pertumbuhan bawang jika tidak ada cukup air.

Meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi, petani bawang di Desa Blandingan tetap optimis bahwa usaha ini bisa menguntungkan. Dengan perawatan yang teliti, pengelolaan lahan yang baik, dan pemahaman yang mendalam tentang teknik pertanian bawang, mereka berharap bisa terus menghasilkan bawang yang berkualitas tinggi.

Dengan masa panen yang cepat, potensi keuntungan yang menjanjikan, dan keuletan para petani, budidaya bawang di Desa Blandingan terus berkembang. Namun, mereka tetap berharap agar cuaca yang tidak menentu dapat lebih bersahabat, sehingga mereka dapat memperoleh hasil panen yang optimal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan kerja keras, dedikasi, dan strategi yang tepat, para petani di Desa Blandingan berharap bisa mengatasi semua tantangan yang ada dan terus mengembangkan usaha pertanian bawang mereka di masa depan. (*)

Penulis : Ni Kadek Juli Purnama Wati

Catatan : Tulisan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Produksi Karya Jurnalistik Universitas Pendidikan Ganesha. Redaksi hanya membantu menayangkan dan tidak bertanggungjawab terhadap isi dari tulisan diatas.

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts