Singaraja, koranbuleleng.com| Sejumlah desa di Buleleng bagian barat dilanda banjir bandang, Senin 27 Januari 2025. Di dusun Kalanganyar, Desa Banjarasem, kecamatan Seririt dikepung oleh banjir. Air Sungai meluap hingga merendam wilayah pemukiman dan ladang persawahan. Ada warga yang berusaha menyelamatkan barang-barang dari dalam rumah dan dibawa ke tempat yang lebih aman.
Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng masih melakukan pendataan terhadap wilayah-wilayah yang terkena bencana. Hujan dengan intensitas sangat tinggi, memicu volume air Sungai meninggi.
Selain itu, tanah longsor juga terjadi di Banjar Dinas Baledana, Desa Titab, Kecamatan Busungbiu. Sebuah pelinggih milik Putu Jaya Santika alami kerusakan akibat longsoran tersebut. Bukan hanya pelinggih, senderan tembok halaman rumah, pondasi dapur, dan kamar mandi tergerus longsor. Kerugian diperkirakan hingga Rp50 juta. BPBD Kabupaten Buleleng telah melakukan peninjauan ke lokasi ini dan memberikan bantuan stimulan berupa semabko dan matras serta terpal.
Bencana banjir bandang juga menerjang wilayah Banjar Dinas Sumberbatok, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Minggu, 26 Januari 2025 malam. Banjir bandang tersebut merendam sekitar 30 rumah dan merobohkam 8 penyengker warga. Bahkan ada sejumlah warga dilaporkan mengalami luka-luka, dan satu warga mengalami luka berat akibat tertimpa tembok penyengker.
Perbekel Desa Sumberklampok, Wayan Sawitra Yasa mengatakan, bencana banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 Wita. Air besar disebut tiba-tiba datang dari arah hutan yang ada di sebelah selatan permukiman. Kedatangan air yang secara tiba-tiba itu pun, membuat warga tak sempat melakukan penyelamatan barang-barang berharga.
Disebut ada sejumlah sertifikat milik warga yang hanyut. Tak ingin surat berharganya itu hilang, warga pun mencoba menyelamatkan hingga mengalami luka-luka. Selain itu, ada warga setempat bernama Kadek Adi Suandana yang harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka akibat tertimpa tembok penyengker.
Saat banjir bandang itu terjadi, Suandana disebut berada di luar rumah untuk mencoba menahan tembok penyengker dengan menggunakan kayu. Namun terjangan air yang cukup deras, membuat tembok penyengker itu ambruk dan menimpa Suandana.
“Sekarang (Suandana) sudah pulang, dirawat jalan. Tertimpa tembok di luar rumah, pas dia keluar rumah air sudah besar. Maksudnya dicarika penahan pakai kayu, tapi keburu ambruk temboknya dan menimpa dia. Dua yang luka berat, ada beberapa luka ringan,” ujar Yasa, dikonfirmasi Senin, 27 Januari 2025 siang.
Yasa menyebut, bencana banjir bandang ini baru pertama kali terjadi di desa setempat. Sebelum terjadi banjir, hujan deras disebut mengguyur selama satu jam. Selain itu, banjir bandang ini juga terjadi diduga akibat adanya ucur-ucur yang jatuh di wilayah hutan. Hal itu disebut dilihat oleh beberapa warga.
Air besar yang datang dari arah hutan, juga disebut tidak bisa ditampung oleh aliran sungai. Sehingga air meluap dan menerjang puluhan rumah warga. Dilapokan ada 30 rumah yang terdampak banjir bandang. Selain itu, ada 8 penyengker rumah warga yang dilaporkan roboh. Kerugian akibat bencana banjir bandang ini pun ditafsir mencapai Rp100 juta lebih.
“Pemicu diperkirakan ada ucur-ucur, kalau dari perkiraan masyarat kayaknya ada ucur-ucur dihutan yang jatuh. Tumben ada banjir disni, sungai saluran airnya terlalu kecil. Kerusakan material banyak, kalau dihitung lebih dari 100 juta,” kata dia.
Kata Yasa, air yang merendam puluhan rumah warga tersebut, baru surut sekitar pukul 23.00 Wita. Sejumlah warga yang terdampak pun, harus mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman. Mengingat tinggi banjir disebut sudah mencapai 1,5 meter. Pembersihan pasca banjir pun telah dilakukan oleh warga dengan bergotongroyong bersama pihak desa dan BPBD Buleleng pada Senin pagi. Saat ini, air di lokasi banjir disebut sudah surut.
“Baru saja saya ikut gotong royong, baru selesai dari pagi. Ketebalan lumpur yang dihalaman rumah cukup tebal, kalau yang didalam rumah 2 sampai 3 centi. Air kemarin malam airnya sampe pusar. Kemarin sejumlah warga ada yang memgungsi ke rumah saudara dan tetangga yang masih aman. Kejadian ini sudah kita laporkan ke BPBD Buleleng,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, tim BPBD Buleleng telah turun untuk melakukan peninjauan bencana banjir bandang ini. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pihak desa untuk memastikan berapa warga yang terdampak bencana.
Nantinya rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana ini, nantinya akan diusulkan bantuan sosial. Nantinya tim akan melakukan verifikasi ke lapangan untuk mengecek kerugian yang dialami. “Saat ini airnya sudah surut. Penanganan pembersihan juga sudah dilakukan. Kedepan kita akan usulkan bagi korban yang terdampak untuk memperoleh bantuan sosial. Nanti tim yang kelapangan untuk melakukan verifikasi,” kata dia.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada