Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, kembali melaksanakan kegiatan Bulan Bahasa Bali ke VII. Sejumlah lomba akan digelar dengan melibatkan siswa, klian desa adat, hingga paiketan krama istri (Pakis).
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Nyoman Wisandika mengatakan, bulan Bahasa Bali yang mengusung tema “Jagat Kerti Jagratha Samasta”, yang berarti pemuliaan altar bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kesadaran menuju harmoni semesta raya, kegiatan ini dilaksanakan selama sebulan penuh. Kegiatan akan dimulai pada Selasa, 4 Januari 2025 mendatang.
Terdapat enam kategori lomba yang akan dilaksanakan, yakni lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat SD, Nyurat Lontar Tingkat SMP, Debat (Wiwada) Mebasa Bali Tingkat SMA/SMK, Ngwacen Lontar Tingkat SMA/SMK, Masatua Krama Istri antar Pakis dan Sambrana Wacana antar Prajuru Adat.
Wisandika menyebut, bulan bahasa Bali tahun ini sedikit berbeda jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dimana Dinas Kebudayaan, dalam lomba melibatkan prajuru Desa Adat dan Pakis yang ada di Kabupaten Buleleng.
“Menjaga kelestarian Bahasa Bali tentunya yang menjadi motor utama yakni generasi muda kita. Namun tanpa mengurangi makna, jika juga mengajak prajuru adat hingga Pakis untuk terlibat langsung dalam sejumlah lomba yang ada. Hal ini untuk merangsang mereka bagaimana menjaga dan melestarikan bahasa Bali,” terang Wisandika, Minggu, 2 Februari 2025.
Kata Wisandika, mereka yang memperoleh juara terbaik atau peringkat I. Nantinya akan kembali bertarung di tingkat Provinsi, mewakili Kabupaten Buleleng. Disamping itu, Dinas Kebudayaan pun akan memberikan pembinaan bagi pemenang lomba.
“Para pemenang ini nantinya akan bertarung lagi di Provinsi pada tanggal 18-19 Februari 2024 ini. Kita Dinas Kebudayaan akan beri pembinaan bagi para pemenang lomba nantinya,” kata dia.
Wisandika menyebut, anggaran pelaksanaan kegiatan Bulan Bahasa Bali ke VII ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementrian Kebudayaan RI. “Kami berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga harmoni semesta melalui pemuliaan bahasa dan sastra Bali,” ucapnya.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada