Surabaya, koranbuleleng.com | Local Media Community (LMC) menjadi ajang diskusi untuk penerapan model bisnis bagi perusahaan Pers yang berbasis di daerah. LMC tahun 2025 digelar di Surabaya atas inisiasi dari suara.com dan beritajatim.com, di Hotel Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya, 4-5 Februari 2025.
Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Emil Elestianto Dardak. LMC tahun ini mengangkat isu Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi : Peran dan Peluang Media Lokal.
Emil Dardak mengatakan media-media lokal harus mampu menyuarakan transisi energi dari akar rumput. Karena sejauh ini, transisi energi serta reduksi emisi karbon masih cukup sulit dilakukan di Indonesia, bahkan secara global sekalipun. Tetapi di sisi lain, itu menjadi harapan dan potensi menuju swasembada energi dari energi terbarukan seperti tenaga surya.
“Jadi media-media lokal semestinya mampu menyerap suara akar rumput, menavigasi transisi energi ini.” terang Emil.
Emil menaruh perhatian terhadap transisi energi. Dia menyebutkan masalah ini sudah menjadi isu global.
Menurutnya penting untuk membangun kesepahaman bersama masyarakat mengenai pentingnya melakukan transisi energi dan mewujudkan swasembada energi. Di sinilah peran media lokal.
“Bagaimana peran media lokal, ini saya lanjutkan ke teman-teman inilah petanya, kita mau memainkan apa, atau kita akan membawa sebuah misi, sharing information membangun public interest. Kalau teman-teman punya keyakinan tidak pragmatis ya teman-teman punya peran di transisi energi,” kata Emil.
Acara ini menghadirkan puluhan media lokal yang berasal dari Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Selatan.
Sementara CEO Suara.com, Suwarjono mengatakan, LMC 2025 ini kali pertama mengundang media lokal dari luar Jatim untuk ikut hadir.
Pihaknya ingin pengembangan media lokal tidak hanya di Jakarta, tapi juga daerah. “Membahas media lokal di Jakarta itu tidak menarik, membahas di daerah, di provinsi, di Indonesia Barat, Indonesia Tengah dan Indonesia Timur lebih menarik,” ujar Suwarjono, Selasa 4 Februari 2025.
Suwarjono menyampaikan, salah satu isu menarik yang saat ini sedang dibahas mengenai bisnis media ialah mengenai sustainability atau keberlanjutan di tengah situasi yang tidak pasti.
Namun, ini justru menjadi daya tarik bagaimana menjawab tantangan situasi bisnis media yang tidak pasti. “Sepanjang kita banyak sharing, kemudian mendatangkan agensi, stakeholder untuk duduk bersama, dengan teman-teman. Saya kira ketidakpastian itu mudah-mudahan ada jalan lebih terang. Sehingga kita menghadapi media di 2025 lebih semangat,” katanya.
LMC 2025 menawarkan beberapa program yang bisa digarap bersama di antara media lokal.
Pertama, pemanfaatan artificial intelligence (AI) untuk media lokal. “AI yang digunakan untuk media lokal sudah diujicoba. Petunjuk dan teknisnya sudah dibuat Beritajatim dan ITTS surabaya dan tadi pagi saya mendapat laporan semua berita terpopuler menggunakan AI. Hasilnya jauh lebih bagus mengemas tema judul,” katanya.
Kemudian kedua, menyiapkan media berkelanjutan dengan peluang baru yang ada di bisnis media. “Kita akan mendekati era di mana isu berkelanjutan menjadi salah satu mandatori yang akan digunakan semua stakeholder. Net Zero Emission (NZE), meskipun baru tahun 2060, namun teman-teman media lokal menjadi ujung tombaknya,” katanya.
Terakhir, yakni media innovation Media Innovation Grant yang diharapkan dapat menjadi wadah berkolaborasi model bisnis media yang berbeda-beda.
Model bisnis ini yang kemudian diharapkan bisa menjadi terobosan industri media, sehingga tidak hanya mengandalkan iklan pemerintah daerah. (*)