Lonjakan Kasus Gigitan Anjing di Buleleng: Satu Warga Meninggal, 19 Orang Diberi VAR

Singaraja, koranbuleleng.com | Kasus gigitan anjing di Kabupaten Buleleng meningkat tajam pada awal tahun 2025. Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng mencatat sebanyak 605 kasus gigitan anjing terjadi sepanjang Januari hingga Februari. Tragisnya, satu kasus berujung kematian, menimpa I Kadek Sugiartama (35), warga Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar.

Sebanyak 19 orang keluarga dan kerabat Sugiartama telah diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) lantaran sempat melakukan kontak erat dengan korban.

Tak Sempat Mendapat VAR, Sugiartama Meninggal Dunia

- Advertisement -

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Nyoman Budiastawan, mengungkapkan bahwa Sugiartama mengalami gigitan anjing pada 7 November 2024 saat berjualan di Pasar Pancasari. Korban digigit di pergelangan kaki oleh seekor anjing liar dan langsung dibawa ke Puskesmas Sukasada II untuk mendapatkan perawatan medis.

Di puskesmas, korban telah ditangani sesuai prosedur standar (SOP). Petugas juga meminta Sugiartama kembali dalam waktu 14 hari untuk observasi lebih lanjut. Namun, anjing yang menggigitnya tidak ditemukan sehingga observasi tidak dapat dilakukan.

“Setelah 14 hari korban tidak datang ke puskesmas. Dari koordinasi puskesmas dengan dokter hewan, anjing yang menggigit itu tidak ditemukan. Pihak puskesmas langsung menghubungi nomor yang bersangkutan, namun tidak aktif,” ujarnya, Selasa, 25 Februari 2025.

Informasi terbaru menunjukkan bahwa Sugiartama sempat mengunjungi Puskesmas Pembantu (Pustu) Munduk pada 18 Februari 2025 dengan keluhan sakit pinggang dan demam. Namun, ia tidak menginformasikan bahwa sebelumnya telah digigit anjing.

Gejala Rabies Muncul, Sugiartama Dibawa ke Rumah Sakit

- Advertisement -

Pada 21 Februari 2025, kondisi Sugiartama memburuk hingga dibawa ke Rumah Sakit Semara Ratih, Tabanan. Ia menunjukkan gejala khas rabies, seperti ketakutan terhadap air dan perilaku agresif. Sayangnya, sebelum mendapatkan penanganan lebih lanjut, keluarga memutuskan membawa pulang korban dari rumah sakit.

“Tanggal 22 Februari baru dibawa ke RSUD Buleleng, tanggal 23 Februari kondisi korban semakin memburuk dan tanggal 24 Februari 2025 kemarin, pasien tidak bisa diselamatkan,” ungkap Budiastawan.

Tracing Kontak Erat, 19 Orang Diberi VAR

Melihat gejala yang mengarah pada rabies, Dinas Kesehatan Buleleng segera melakukan pelacakan kontak erat. Sebanyak 19 orang yang memiliki riwayat kontak dengan korban menerima Vaksin Anti Rabies untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Budiastawan mengonfirmasi bahwa hingga 25 Februari 2025, total kasus gigitan anjing di Buleleng mencapai 605 kasus. Tidak semua korban gigitan langsung menerima VAR, tergantung hasil observasi terhadap anjing yang menggigit mereka.

“Stok VAR kita sekitar 10.400 vial, untuk sekitar 6-8 bulan. Mudah-mudahan cukup. Untuk yang kontak erat dengan korban ada 19 orang, semua sudah divaksin,” kata dia.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat Buleleng untuk lebih waspada terhadap gigitan anjing, terutama yang tidak bertuan, serta segera mendapatkan VAR jika mengalami gigitan demi mencegah risiko rabies yang mematikan.

Pewarta : Kadek Yoga Sariada|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts