Singaraja, koranbuleleng.com | Akademisi Filsafat STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Dr. Ayu Veronika Somawati, S.Fil., M.Fil., meluncurkan dua buku yang mengupas pelestarian warisan spiritual Bali. Buku tersebut berjudul Benteng Penjaga Danau Batur dan Tirtha Solas: Upaya Pelestarian Sumber Air Suci oleh Masyarakat Hindu.
Peluncuran kedua buku ini menjadi bentuk kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian budaya dan alam Bali. Buku Benteng Penjaga Danau Batur merupakan luaran disertasi pendidikan S3 Vero, sapaan akrab Dr. Ayu Veronika Somawati. Buku ini membahas pentingnya kawasan Danau Batur dari segi ekologis dan spiritual.

“Danau Batur memiliki bentangan ekologis yang sangat strategis bagi masyarakat Bali. Selain itu, kawasan ini juga sangat disucikan oleh umat Hindu, terbukti dengan banyaknya pura yang berdiri di sekitarnya,” ujar Vero.
Ia menegaskan bahwa keberadaan pura di kawasan Danau Batur tidak hanya sebagai tempat pemujaan, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap kesucian danau. “Pendirian pura merupakan salah satu bentuk usaha pelestarian kawasan danau,” tambahnya.
Sementara itu, buku Tirtha Solas menyoroti keberadaan sumber mata air suci di Desa Medahan dan Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Tirtha solas yang terdiri dari 10 sumber mata air dan satu muara ini memiliki peranan penting bagi kehidupan spiritual masyarakat Hindu.
“Keberadaan tirtha solas sangat disucikan masyarakat setempat. Selain sebagai sumber air bersih, tirtha solas juga digunakan dalam upacara keagamaan dan prosesi melukat,” jelasnya.

Melalui kedua buku ini, Vero berharap masyarakat semakin memahami pentingnya pelestarian sumber daya alam yang berkaitan erat dengan tradisi spiritual. Buku ini menjadi referensi bagi akademisi, masyarakat, dan pemerhati lingkungan dalam menjaga kelestarian warisan budaya Bali. (*)
Kontributor : Putu RikaMahardika