Sutjidra-Supriatna Bawa Kwangen Jumbo, Ngurah Arya Nyanyikan Sloka dalam Paripurna Pidato Bupati Buleleng

Singaraja, koranbuleleng.com | Suasana berbeda dan penuh nuansa tradisi mengiringi rapat paripurna penyampaian pidato sambutan Bupati Buleleng periode 2025-2030 di Gedung DPRD Buleleng, Rabu, 5 Maret 2025. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna, disambut meriah dengan dua pasang buket bunga berbentuk kwangen berukuran jumbo saat memasuki ruang sidang.

Gaya unik ditunjukkan Gede Supriatna yang memikul kwangen di bahu, menarik perhatian para undangan. Sementara Sutjidra membawanya dengan penuh takzim. Kedua pasangan ini membawa kwangen tersebut sebagai makna penghormatan kepada rakyat.

- Advertisement -

Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya, yang memimpin sidang, turut menghadirkan momen sakral dengan melantunkan sloka dari Kitab atau kakawin Ramayana, Sarga 3 Bab 3. Sloka tersebut berbunyi:

Mahat manon guna-guna dibya ring Prabhu
Tumon ikang Halahayu Yatna tan Hening
Rumen waken larani Ikanang praja Kabeh
Apan ikang ubaya lana ri Sang Prabhu

Sloka ini mengandung makna mendalam tentang kewajiban pemimpin menjaga kesejahteraan rakyat dengan penuh perhatian, simpati, dan kehati-hatian.  Sloka tersebut merupakan pesan dalam tokoh Ramayana yakni Sang Rama Dewa yang memberi nasehat atau rajaniti kepada Sang Barata.

Sloka tersebut diartikan seperti ini:  Seorang pemimpin harus menjaga dan memperhatikan dengan baik segala bentuk kebaikan masyarakat. Senantiasa menganalisa kelebihan, kekurangan setiap kebijakan, berhati-hati dan terus berusaha, simpati dan respek terhadap penderitaan rakyat sebab itulah yang selalu menjadi kewajiban seorang pemimpin.

- Advertisement -

Dalam kesempatan itu, juga dilaksanakan serah terima jabatan dari Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana kepada Bupati dan wakil Bupati Buleleng periode 2025-2030, I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna.

Serah terima jabatan dari Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana kepada Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna

Dalam rapat paripurna ini, Sutjidra menyampaikan pidato perdana sebagai Bupati Buleleng dihadapan anggota DPRD Buleleng dan perwakilan masyarakat. Dalam pidato tersebut, Bupati Buleleng, Sutjidra, secara tegas menyampaikan akan membangun Kabupaten Buleleng lebih maju, adil dan sejahtera.  Komitmen itu akan diimplementasi secara awal melalui program kerja 100 hari pertama masa kepemimpinannya.

Pasangan Sutjidra dan Supriatna mempunyai jargon pembangunan yakni “Buleleng Paten” sebagai implementasi dari visi dan misi serta program kerja dalam limatahun kedepan.

Sejumlah permasalahan yang akan diselesaikan antara lain, aksesibilitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kemiskinan, stunting dan pelestarian budaya. “Untuk menyikapi permasalah di Buleleng selama ini, kami dalam lima tahun ke depan akan memberikan prioritas pembangunan pada lima bidang, yaitu bidang sandang, pangan dan papan, bidang kesehatan dan pendidikan, bidang tenaga kerja dan bantuan sosial, bidang adat, agama, seni dan budaya, dan bidang infrastruktur, UMKM, pariwisata dan lingkungan hidup,” papar Sutjdira.

Dalam program kerja 100 hari pertama, Sutjidra akan menyiapkan seragam sekolah gratis kepada siswa baru tingkat TK, SD dan SMP yang merupakan keluarga kurang mampu. Memberikan fasilitas ambulance jenazah dan penitipan jenazah gratis kepada masyarakat kurang mampu, kemudian pelestarian, pembinaan dan pementasan kesenian legendaris asli Buleleng. Pemberian stimulus pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan sebesar 90% kepada wajib pajak yang termasuk lahan pertanian pengan berkelanjutan.

Selain itu, pihaknya juga akan fokus pada penertiban dan fasilitas tempat pedagang bermobil di Pasar Anyar Singaraja dan juga mempercantik kawasan Kota Singaraja dengan pemasangan lampu hias di jalan protokol, pertokoan dan kantor di kawasan Kota Singaraja.

Sutjidra mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dengan mengedepankan budaya kerja kolaborasi dan saling mendukung sebagai bentuk kebersamaan antara pemimpin dan masyarakat. “Program yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat tentu akan kami teruskan dan akan dipadukan dengan program prioritas kami. Kami I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna meminta doa restu dan dukungan dari seluruh stakeholder internal dan eksternal Pemkab Buleleng serta seluruh lapisan masyarakat dalam memimpin roda pemerintahan di Buleleng,” tegasnya.

Sutjidra juga memohon dukungan kepada mantan kepala daerah Buleleng yang telah membangun pondasi pembangunan Buleleng. Hadir dalam kesempatan itu, mantan kepala daerah Buleleng diantaranya Putu Bagiada yang kini telah menjadi Sulinggih bergelar Ida Pandita Mpu Acarya Dwi Cakrananda, Putu Agus Suradnyana, Made Arga Pinatih, Gede Wardana.

Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya memberikan ucapan selamat kepada Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna didampingi para istri.

Sutjidra berjanji akan melanjutkan program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh kepala daerah sebelumnya, dan akan menyempurnakan program yang kurang baik.

“Program yang telah baik dan bermanfaat bagi masyarakat akan kami teruskan, namun program yang kurang baik akan kami perbaiki,’ terang Sutjidra dalam pidatonya.

Selain menyiapkan program 100 hari kerja, saat ini Pemkab Buleleng disebut tengah melakukan penyisiran anggaran berkaitan dengan efisiensi anggaran yang diperintahkan pemerintah pusat. Untuk menekan pengeluaran anggaran, Pemkab berencana akan merampingkan dinas yang ada.

“Sudah dikaji dan diskusikan, pak sekda beberapa hari ini memberikan skema mana dirampingkan. Ada rumpun yang sama, yang satu rumpun boleh (dijadikan satu). Selain efisiensi, kita lebih fokus program kesejahteraan,” kata Sutjidra.

Selain itu, kata Sutjidra, dalam waktu dekat akan mengangkat kepala sekolah untuk mengisi kekosongan di 30 sekolah. Hal itu dipercepat, disebut dikarenakan berkaitan dengan ijazah siswa. Sementara untuk pengisian pejabat baru di dinas yang kini diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt), disebut akan dilakukan setelah perampingan OPD disetujui.

“OPD menunggu perampingan, persetujuan DPR diperdakan. Untuk Kepala Sekolah dalam waktu dekat ini, karena menyangkut ijazah. Harapannya sebelum tahun ajaran baru, karena banyak yang belum terisi,” ucapnya.

Sementara, Sekda Buleleng Gede Suyasa mengatakan perampingan OPD tersebut, saat ini tengah dilakukan kajian. Perampingan disebut bisa dilakukan, karena sebelumnya ada dinas yang juga sempat digabung. Ia mencontohkan, dinas yang sebelumnya digabung yakni Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan. Selain itu, ada Dinas PUTR dan Perkimta.

Namun ada juga dinas yang tidak bisa digabung, yakni Dinas Arsip Daerah (Apsda) dan Perpustakaan. Hal itu dikarenakan Apsda memiliki rumpun tersendiri. “Apalalagi Buleleng level penilaian perpustakaan sudah baik ke level B, semua jadi pertimbangan untuk kajian. Tahun ini buat analisasnya untuk ditetapkan dalam Perbup,” kata dia. (*)

Pewarta : Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts