Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas PUTR Kabupaten Buleleng sudah melakukan pengukuran lahan milik warga yang terdampak menuju sirkuit Lumbanan, di lingkungan Lumbanan, Kelurahan Sukasada. Rencananya, jalan tersebut akan dilebarkan hingga 10 meter dengan panjang hingga 650 meter sampai di lahan sirkuit.
Sepanjang jalan, juga akan dibangun satu jembatan dan sebuah gorong-gorong karena disitu terdapat sungai.

Sejumlah petugas dari Dinas PUTR dan Perkimta Buleleng sudah melakukan pengukuran, Rabu, 19 Maret 2025 pagi. Dalam proses pengukuran itu, juga dihadiri oleh pihak kelurahan, petugas Kantor Pertanahan Buleleng, KONI Buleleng hingga masyarakat pemilik lahan.
Fungsional Dinas PU Bidang Binamarga, I Gusti Ngurah Agus Indranata mengatakan, dengan rancangan pembangunan sirkuit bertaraf nasional, akses masuk jalan dibutuhkan 10 meter. Sehingga dibutuhkan pembebasan lahan 7 meter, untuk memenuhi hal tersebut.
“Eksisting yang ada 3 meter, dengan rencana 10 meter kita cari tengah, berarti nambah sekitar 7 meter, kana kiri, 3,5 kanan dan kiri,” ujar Agus.Â
Indranata menyebut, dalam pembangunannya 7 meter akan dibangun jalan aspal, dan sisanya pada samping-samping dibangun baku jalan. Hal itu khusus untuk jalan lurus. Sementara, untuk jalan menikung akan dibangun lebih besar agar kendaran-kendaraan besar bisa berpapasan.

“Kalau misalnya ditikungan bisa berubah, aspalnya bisa 10 meter agar berpapasan ditikungan tidak ada masalah. Target rampung hari ini (pengukuran), kalau cuaca mendukung,” kata dia.
Setelah pengukuran ini, disebut akan dilanjutkan dengan proses pembebasan lahan. Setalah lahan dibebaskan, proyek jalan akan segera dilakukan. Dalam pembangunan jalan pun, disebut akan tetap mempertahankan seperti kondisi yang ada saat ini. Dimana disepanjang jalan 650 meter itu memiliki dua jembatan.
“Tidak boleh menghilangkan saluran irigasi, jembatan harus didesain dengan teknis. Kalau irigasi subak kami pakai box cover atau udit sebagai aliran airnya, sehingga dilalui kendaraan besar bisa,” kata Indranata.
Sementara, salah satu pemilik lahan Gede Sandiasa, 64 tahun, mengku mendukung dengan adanya pembukaan akses jalan tersebut. Di lokasi tersebut, ia memiliki total lahan 55 are.
Dalam rapat sebelumnya, pihaknya meminta Pemkab Buleleng mengganti lahan yang dibebaskan sesuai harga tanah di lokasi tersebut. “Nilai ganti untung menurut tiang waktu rapat, harus disesuaikan dengan harga tanah disni. Disni harganya 150 juta per are. Kalau yang ditengah tidak tahu,” ujarnya.
Sandiasa berharap, dengan adanya rencana pembangunan sirkuit ini, bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat. “Harapannya dengan pembangunan sirkuit ini, bisa mempermudah akses dan membuka lapangan kerja,” kata dia.
Disisi lain, Ketua KONI Buleleng Ketut Wiratmaja mengungkap dengan adanya pengukuran jalan ini, pemerintah serius dalam pengembangan olahraga bermotor di Buleleng. Pihaknya berharap, akses jalan ini segera direalisasikan. “Mudah-mudahan berjalan lancar, dan bisa direalisasikan pembangunan jalannya saja dulu,” kata dia.(*)
Pewarta : Kadek Yoga Sariada