Singaraja, koranbuleleng.com | Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali memperkuat posisinya sebagai pusat keunggulan akademik dengan mengukuhkan sembilan profesor baru dalam Sidang Terbuka Senat Undiksha, Kamis 20 Maret 2025.
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., yang menegaskan pentingnya peran guru besar dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kesembilan profesor yang dikukuhkan berasal dari berbagai bidang ilmu, yaitu:
- Prof. Dr. Rer. Nat. I Wayan Karyasa, S.Pd., M.Sc. (Kimia Anorganik)
- Prof. Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T. (Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Teknik Mesin)
- Prof. Dr. I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd. (Media Pembelajaran IPA SD)
- Prof. Dr. Ir. Agus Adiarta, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng. (Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan Teknik Elektro)
- Prof. Dr. I Gde Wawan Sudatha, S.Pd., S.T., M.Pd. (Strategi Pembelajaran Digital)
- Prof. I Wayan Mudianta, S.Pd., M.Phil., Ph.D. (Kimia Organik)
- Prof. Dr. Gede Indrawan, S.T., M.T. (Teknologi Rekayasa Komputer – Komputasi Bergerak)
- Prof. Dr. I Made Gunamantha, S.T., M.M. (Ekologi Industri)
- Prof. Dr. I Ketut Sudiana, S.Pd., M.Kes. (Keolahragaan – Pencak Silat)
Dengan tambahan ini, jumlah profesor aktif di Undiksha kini mencapai 93 orang, semakin mendekati target 100 profesor pada tahun 2025.
Guru Besar sebagai Pelopor Inovasi dan Integritas
Dalam sambutannya, Prof. Lasmawan menegaskan bahwa gelar profesor bukan sekadar pencapaian akademik, tetapi juga amanah untuk menjadi pemikir strategis, inovator, dan panutan dalam dunia pendidikan. “Di tingkat nasional, jumlah profesor menjadi salah satu indikator kematangan sebuah perguruan tinggi. Capaian ini bukanlah titik akhir, melainkan modal besar untuk bersaing secara global,” ujarnya.
Era disrupsi digital yang ditandai dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi digital menuntut para akademisi untuk lebih adaptif dan inovatif. Dalam konteks ini, Undiksha mengusung filosofi Tri Hita Karana dalam Harmoni Pesaja, yang menekankan keseimbangan antara kemajuan teknologi, pelestarian nilai kemanusiaan, serta riset berbasis pengabdian kepada masyarakat.

Para guru besar diharapkan menjadi bridge builder, menghubungkan teori dengan aplikasi nyata, sehingga ilmu yang dikembangkan dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Dengan demikian, Undiksha tidak hanya berperan sebagai pelaku dalam dunia pendidikan tinggi, tetapi juga menjadi trendsetter dalam riset dan inovasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada