Di Kejuaraan Tenis Meja, Wabup Supriatna Pacu Semangat Juara

Singaraja, koranbuleleng.com | Wakil Bupati (Wabup) Buleleng, Gede Supriatna mendorong para atlet tenis meja Buleleng untuk terus mengasah teknik, meningkatkan daya saing, dan menorehkan prestasi di level nasional maupun internasional.

Dia menyampaikan itu saat membuka Kejuaraan Tenis Meja Ganda Umum antar Instansi/BUMD/Lembaga yang berlangsung di Gedung PTMSI Buleleng, Sabtu 22 Maret 2025. Kejuaraan ini digelar serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-421 Kota Singaraja. Ajang ini menjadi momentum penting bagi insan olahraga untuk mengukuhkan eksistensinya serta menunjukkan performa terbaik di arena pertandingan.

- Advertisement -

Supriatna menegaskan bahwa kejuaraan ini bukan sekadar turnamen, melainkan arena pembinaan dan penguatan mental tanding bagi atlet. Selain itu, ajang ini juga menjadi jembatan untuk mempererat sinergi antara perangkat daerah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mendukung kemajuan olahraga.

“Kami sangat mengapresiasi PTMSI yang terus mendorong prestasi tenis meja hingga ke tingkat nasional. Ini bukti bahwa Buleleng memiliki potensi besar dalam dunia olahraga,” ujar Supriatna.

Ia berharap kejuaraan ini dapat menjadi wadah bagi atlet untuk menempa mental juara, mengasah strategi, dan meningkatkan daya juang mereka di setiap pertandingan.

Atlet Tenis Meja Buleleng Ukir Prestasi, Targetkan Dominasi Nasional

- Advertisement -

Ketua PTMSI Buleleng, Made Lestariana, menegaskan bahwa tenis meja bukan sekadar olahraga, melainkan bagian dari identitas masyarakat Buleleng. Dengan pembinaan yang merata hingga ke tingkat banjar, olahraga ini semakin berkembang dan melahirkan atlet-atlet berbakat.

“Atlet tenis meja Buleleng berhasil menyabet lima medali emas dan menjadi juara umum pada Porprov 2022. Kemudian, pada PON 2023, kami meraih satu medali emas dan dua medali perunggu. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus menggelorakan semangat tenis meja di Buleleng,” jelas Lestariana.

Ia menambahkan bahwa kejuaraan ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga momentum emas untuk semakin memasyarakatkan tenis meja dan mempererat silaturahmi antar instansi.

Pertarungan Sengit, 30 Pasang Ganda Berebut Gelar Juara

Sebanyak 30 pasangan ganda dari berbagai instansi vertikal, BUMD, perangkat daerah, termasuk TNI dan Polri, turun gelanggang dalam kejuaraan ini. Kompetisi semakin menarik dengan batasan usia peserta minimal 30 tahun, memastikan adu strategi dan ketangkasan menjadi kunci utama.

Para peserta bertarung untuk memperebutkan piala bergengsi, piagam penghargaan, serta uang pembinaan dengan total hadiah Rp5 juta. Kejuaraan ini berlangsung dalam satu hari penuh, ditutup dengan seremoni penyerahan trofi dan penghargaan bagi para jawara.

Dengan semangat kompetisi yang terus membara, tenis meja Buleleng diharapkan terus berkembang, melahirkan generasi atlet yang siap bersaing di level lebih tinggi, dan membawa nama daerah ke panggung nasional bahkan internasional. (*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts