185 Warga Binaan Lapas Singaraja Dapat Remisi Nyepi dan Idulfitri, Waktu Kunjungan Diperpanjang

Singaraja, koranbuleleng.com | Sebanyak 185 warga binaan di Lapas Kelas IIB Singaraja menerima remisi khusus dalam rangka Hari Raya Nyepi dan Idulfitri 1446 Hijriah. Remisi yang diberikan berupa pengurangan masa tahanan mulai dari 15 hari hingga 1 bulan 15 hari.

Kepala Lapas Singaraja, I Gusti Lanang Agus Cahyana Putra, menjelaskan bahwa pemberian remisi dilakukan pada Jumat, 28 Maret 2025. Dari total 185 warga binaan yang mendapat remisi, sebanyak 133 orang menerima remisi Hari Raya Nyepi, sementara 52 lainnya memperoleh remisi Hari Raya Idulfitri.

- Advertisement -

“Pemberian remisi dilaksanakan serentak oleh Kemenkum HAM secara daring. Ada yang dapat potongan 15 hari, 1 bulan, dan ada yang 1 bulan 15 hari,” ujarnya.

Syarat Remisi dan Fasilitas Ibadah

Remisi ini diberikan kepada warga binaan yang telah memenuhi persyaratan, antara lain telah menjalani masa tahanan lebih dari enam bulan dan berkelakuan baik. Selain itu, dalam rangka menyambut dua hari raya ini, pihak Lapas memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk melaksanakan ibadah secara khusyuk di dalam lapas.

Pada Hari Raya Idulfitri, kegiatan malam takbiran juga akan dilaksanakan di dalam lapas. Pihak Lapas turut menghadirkan imam dari luar agar warga binaan dapat menjalankan Salat Ied dengan lebih khidmat.

Kelonggaran Waktu Kunjungan dengan Pengamanan Ketat

Dalam momen hari raya ini, Lapas Singaraja memberikan kelonggaran waktu kunjungan agar warga binaan dapat berkumpul dengan keluarga mereka. Selama dua hari, waktu kunjungan dibuka mulai pukul 09.00 WITA hingga 12.00 WITA, lalu dilanjutkan kembali pada pukul 13.00 WITA hingga 15.00 WITA.

- Advertisement -

Untuk memberikan kenyamanan bagi warga binaan dan keluarganya, pihak Lapas memasang beberapa tenda khusus agar mereka bisa makan bersama dalam suasana yang lebih hangat.

Meski ada kelonggaran, pengamanan tetap diperketat untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang. Pemeriksaan terhadap pengunjung dilakukan dengan ketat menggunakan alat pemindai x-ray serta penggeledahan badan oleh petugas. Selain itu, pengunjung diberikan stempel dan gelang khusus untuk mempermudah identifikasi antara warga binaan dan tamu.

“Kalau tahun lalu kunjungan biasanya hanya dapat dilakukan di ruang pembatas. Untuk tahun ini kami spesialkan, kami berikan tempat khusus berupa tenda-tenda agar mereka bisa makan bersama keluarganya,” kata Lanang. (*)

Pewarta : Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts