Singaraja, koranbuleleng.com| Upaya menekan angka stunting di Buleleng kini juga menyentuh sektor pertanian. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng menyalurkan sebanyak 3,7 ton benih padi varietas Inpari IR Nutri Zinc, varietas unggulan yang kaya akan kandungan seng (zinc), yang diyakini mampu membantu pencegahan stunting.
Kepala Distan Buleleng, Gede Melandrat menyebutkan, distribusi benih dilakukan kepada sejumlah subak di tiga kecamatan, yakni Kubutambahan, Sawan, dan Sukasada. Benih tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali untuk mendukung produksi petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal yang bergizi.

“Bantuan benih ini untuk 148 hektar sawah, dengan perbandingan satu hektar sawah membutuhkan 25 kilogram bibit,” kata Melandrat, Kamis, 10 April 2025.

Padi Inpari IR Nutri Zinc disebut mengandung 25 persen lebih banyak zat seng dibanding padi biasa. Kandungan ini dinilai sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak dan menjadi salah satu senjata dalam mencegah stunting di masyarakat.
Benih yang telah didistribusikan kini tinggal menunggu masa tanam pada periode April-Mei mendatang. Adapun subak yang menerima bantuan ini telah dipilih berdasarkan ketersediaan pasokan air yang cukup, mengingat varietas ini memerlukan lebih banyak air dalam proses pertumbuhannya.
Di sisi lain, petani di Seririt justru sudah lebih dulu memanen varietas ini. Panen yang dilakukan pada Kamis pagi itu menunjukkan bahwa varietas padi bergizi ini sudah mulai dikenal dan dibudidayakan petani secara mandiri.

Namun, harga jualnya masih menjadi persoalan tersendiri. Meski kaya gizi, padi Inpari IR Nutri Zinc masih dihargai setara dengan varietas padi lainnya di pasaran.
“Harusnya karena kandungan gizinya bagus untuk kesehatan, dibedakan harga jualnya. Tetapi sekarang masih sama dengan beras biasa, sehingga belum terlihat dampaknya di masyarakat,” ujar Melandrat.
Ia berharap, ke depan hasil panen dari varietas padi kaya gizi ini bisa diserap oleh Bulog atau Perumda Swatantra. Dengan begitu, bisa ditentukan harga jual yang lebih layak dan memberi nilai tambah bagi petani sekaligus menjadi solusi pangan bergizi bagi masyarakat. (*)
Pewarta : Kadek Yoga Sariada