Singaraja, koranbuleleng.com| DPRD Buleleng mendesak Pemerintah Daerah untuk segera meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini masih tertinggal dibandingkan Provinsi Bali secara keseluruhan. Langkah ini dianggap krusial demi mendorong kemajuan kualitas hidup masyarakat Buleleng, khususnya melalui sektor pendidikan.
Juru Bicara Badan Anggaran DPRD Buleleng, Wayan Masdana, menyebutkan bahwa hingga tahun 2024, IPM Buleleng berada di angka 74,52 persen. Salah satu komponen penilaian IPM, yaitu rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas, tercatat hanya 7,69 tahun. Angka ini terpaut cukup jauh dari rata-rata Provinsi Bali yang mencapai 9,45 tahun, bahkan di bawah rata-rata nasional sebesar 8,85 tahun.

“Sehingga kedepan sektor pendidikan di Kabupaten Buleleng dapat berjalan lebih baik sesuai dengan tujuan utama pendidikan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara,” ujar Masdana dalam rapat laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati Buleleng tahun 2024 bersama eksekutif.
Tak hanya menyoroti data statistik, DPRD juga mendorong Pemda Buleleng agar mengevaluasi dan memperbaiki program-program pendidikan yang selama ini berjalan. Menurut DPRD, upaya perbaikan sektor pendidikan bukan hanya menyasar infrastruktur, namun juga substansi program yang berdampak langsung kepada masyarakat.
Menanggapi rekomendasi tersebut, Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra menyatakan kesiapannya untuk bertindak cepat. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Daerah akan menyusun program-program prioritas yang mampu langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Program akan difokuskan dalam bidang pendidikan. Sehingga bisa mengurai angka siswa putus sekolah, yang menjadi salah satu indikator penilaian IPM,” ucap Sutjidra.

Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa langkah konkret dalam waktu dekat akan difokuskan pada penanggulangan angka putus sekolah. “Itu jangka pendek yang kita lakukan untuk bisa mengurangi, paling tidak mencegah drop out. Dengan angka tinggi (lama sekolah), sehingga IPM kita bisa sejajar dengan kabupaten lain di Bali,” kata dia.
Langkah ini diharapkan mampu memperkecil kesenjangan pembangunan manusia antara Buleleng dan daerah lain di Bali, serta mempercepat pemerataan kualitas pendidikan sebagai fondasi pembangunan daerah yang berkelanjutan.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada