Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Singaraja,koranbuleleng.com | Bulan Mei 2025 menjadi kado manis bagi STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Terhitung 26 Mei 2025, secara resmi naik status menjadi menjadi Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan setelah keluar Perpres 61 Tahun 2025.

Perpres itu diserahkan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, di Gedung Sekretariat Negara pada Senin (26/5) lalu.

- Advertisement -

Penyerahan SK itu juga disaksikan Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A.; Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag.; serta Dirjen Bimas Hindu Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si.

Selain itu, Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A. juga kembali dilantik sebagai Ketua STAHN Mpu Kuturan. Pelantikan dilakukan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Kepada awak media di Singaraja, Ketua STAHN Mpu Kuturan, Prof. I Gede Suwindia menyatakan pihaknya akan segera melakukan transisi dan transformasi menuju institut. Apalagi saat ini Perpres perubahan status sudah sah ditandatangani.

“Tindak lanjut dari perpres itu, kami segera menyiapkan susunan Ortaker (organisasi dan tata kerja) dan statuta sebagai dasar. Nanti ortaker dan statuta akan ditetapkan dalam Peraturan Menteri Agama,” ungkap Suwindia di kampus STAHN Mpu Kuturan, Rabu (28/5) siang.

- Advertisement -

Selain itu pihaknya harus melakukan migrasi data di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Migrasi data itu dinilai sangat penting, karena menyangkut data mahasiswa maupun dosen.

Pihaknya juga harus melakukan migrasi dan aset kekayaan lembaga pendidikan. Migrasi dilakukan dari data sekolah tinggi menjadi institut.

Pihaknya berharap dengan peningkatan status menjadi Institut ini, membuat minat masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya di kampus bernafaskan Hindu semakin meningkat.

“Selanjutnya kami akan lakukan rebranding dan perubahan identitas kampus. Secara formal namanya Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan. Tapi kami akan branding menjadi IMK atau Institut Mpu Kuturan,” kata Suwindia.

Suwindia menegaskan pihaknya akan segera menuntaskan proses transformasi tersebut. Sehingga proses peresmian bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Dengan adanya perubahan status menjadi Institut, Suwindia menyebut juga diikuti dengan perubahan peningkatan dari jurusan menjadi fakultas, yakni Fakultas Dharma Acarya, Fakultas Dharma Duta dan Fakultas Brahmastra (Brahmawidya-Dharma Sastra).

“Kami rancang peresmian dalam waktu dekat di Singaraja. Pak Menteri Agama berkomitmen hadir, sebagai dukungan beliau terhadap kemajuan kampus Hindu negeri di Bali Utara,” terang Suwindia.

Terpisah, Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar saat melantik para perguruan tinggi keagamaan negeri, mendorong pentingnya integritas, visi strategis, dan inovasi.

Utamanya dalam kepemimpinan di era saat ini dengan munculnya fenomena. Utamanya arus informasi yang keliru tetapi dianggap sebuah kebenaran atau yang dikenal dengan era post-truth.

“Menjadi rektor di era post-truth bukan hal mudah. Harus mampu melihat ke depan, belajar dari masa lalu, dan mengambil langkah strategis di waktu yang tepat, seperti mengemudikan kendaraan dengan penuh kehati-hatian,” ujar Menag.

Seperti diketahui, saat ini Institut Mpu Kuturan sejak berdiri pada Maret tahun 2016 silam sudah memilik 13 Prodi S1, dan 3 Prodi Magister (S2) dan satu Prodi Doktor (S3). Seluruh Prodi bahkan sudah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT. (*/ads-MK)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts