Aksi Tanam 1.500 Pohon di Danau Tamblingan, Gerakan Nyata Selamatkan Hulu Buleleng

Singaraja,koranbuleleng.com – Di tengah ancaman kerusakan lingkungan dan berkurangnya debit air di kawasan hulu, langkah nyata diambil melalui aksi penghijauan di kawasan Danau Tamblingan, Kecamatan Banjar, Buleleng. Sebanyak 1.500 pohon ditanam dalam kegiatan kolaboratif yang menjadi bagian dari peringatan Hari Bakti ke-68 Kodam IX/Udayana, diprakarsai Gubernur Bali Wayan Koster dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto.

Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra yang turut hadir dalam kegiatan ini, Jumat (30/5/2025), menyatakan bahwa penghijauan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk komitmen jangka panjang untuk menjaga keberlangsungan kawasan hulu dan sumber air utama di Buleleng.

- Advertisement -

“Kawasan Danau Tamblingan adalah titik vital yang berperan sebagai penyangga ekologi Buleleng. Melalui aksi tanam pohon ini, kita ingin memperkuat fungsi ekologisnya dan mengedukasi masyarakat agar turut menjadi penjaga lingkungan,” ujar Sutjidra.

Aksi tanam pohon ini mencakup lahan seluas 1,5 hektar dengan melibatkan unsur TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar. Jenis tanaman yang ditanam pun dipilih dengan cermat—menggabungkan fungsi ekologis dan ekonomi. Pohon-pohon seperti alpukat, kelapa, suar, trembesi, mangga, dan manggis dipercaya mampu menyerap air dan memberi manfaat bagi warga.

“Kami tidak hanya menanam pohon yang menyerap air, tetapi juga yang bisa memberikan hasil secara ekonomi bagi masyarakat desa,” tambah Sutjidra, Bupati asal Desa Bontihing.

Yang membuat inisiatif ini semakin bermakna adalah keterlibatan aktif masyarakat. Pemkab Buleleng menyerahkan pengelolaan pasca-tanam kepada warga lokal, sembari memberikan edukasi untuk memastikan keberlangsungan tanaman. Harapannya, bukan hanya tanah yang hijau kembali, tetapi kesadaran warga untuk menjaga lingkungan juga tumbuh subur.

- Advertisement -

“Jangan sampai pohon-pohon ini hilang atau rusak setelah ditanam. Masyarakat harus menjadi garda depan dalam merawatnya, karena ini adalah warisan lingkungan yang harus dijaga bersama,” tegas Sutjidra.

Tak berhenti di Tamblingan, gerakan ini akan berlanjut ke kawasan Danau Buyan bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2025 mendatang. Jumlah pohon yang ditanam pun direncanakan lebih banyak, dengan fokus pada spesies yang memiliki daya serap air tinggi.

Dengan langkah nyata ini, Buleleng menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat bukan hanya menyelamatkan hulu Buleleng, tetapi juga masa depan ekologi Bali utara. Danau Tamblingan kini menjadi simbol perlawanan terhadap degradasi lingkungan dan titik awal kebangkitan budaya merawat alam. (*)

Pewarta : Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts