100 Hari Kepemimpinan Sutjidra Supriatna Berjalan dengan Anggaran Terbatas

Singaraja, koranbuleleng.com | 100 hari duet I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna memimpin Buleleng menggunakan anggaran yang teramat terbatas. Perencanaan APBD tahun 2025 murni kewenangan dari pemerintahan sebelumnya yang dinakhodai Ketut Lihadnyana sebagai Penjabat Bupati Buleleng. Saar dilantik, APBD Buleleng tahun 2025 juga tak bisa diotak-atik karena ada instruksi Presiden RI tentang efisiensi pemanfaatan anggaran pemerintahan.

Menurut Sutjidra, walaupun dengan keterbatasan anggaran itu, dia bersama Supriatna mendapat banyaksokongan semangat dari masyarakat dan keluarga, terutama istri-istri mereka.  

- Advertisement -

Sehingga program 100 hari dari duet yang disukseskan PDI Perjuangan bersama koalisinya ini mampu membayar janji-janji kampanye mereka saat Pilkada. Jargon Buleleng Paten (Produktif, Adaptif, Tuntas, Emansipatif, Nyata) diimplementasikan secara konsisten walaupun belum sempurna. Keduanya mempunyai “pekerjaan rumah” untuk menyempurnakan program-programnya hingga selesai masa tugasnya pada tahun 2030.

Yang paling awal direalisasikan yakni layanan dibidang kesehatan dan sosial dengan pengadaan ambulance Buleleng Emergency Service (BES) serta ambulance jenasah secara gratis yang diperuntukkan bagi warga miskin.

Dari hari pertama setelah diluncurkan program ini melalui penerbitan Peraturan Bupati, jenazah yang sudah dilayani dengan ambulans jenazah hingga bulan Mei 2025 berjumlah 71 jenazah. Kedepan, jumlah ambulance akan ditambah dan disebar di fasilitas kesehatan seluruh Buleleng. Sementara dua armada baru Buleleng Emergency Service (BES) juga ditambahkan untuk memperkuat respon darurat dengan total anggaran Rp1 miliar.

Di sektor kesehatan, Sutjidra memastikan komitmen Universal Health Coverage (UHC) tetap dipertahankan, sehingga masyarakat kurang mampu tetap mendapat akses layanan kesehatan gratis.

- Advertisement -

Dibidang Pendidikan, Buleleng sempat dihebohkan oleh siswa-siswi yang belum bisa membaca dan menulis hingga tingkat SMP. Nyoman Sutjidra mengaku sudah turun ke sejumlah lokasi baik ke sekolah maupun desa-desa. Pemerintah mengeklaim telah melakukan gerak cepat dengan cara bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja.

Nantinya, anak-anak yang mengalami kesulitan baca dan tulis, akan dibimbing oleh mahasiswa sehingga mereka cepat beradaptasi dengan terhadap pelajaran. “Mereka akan dibina oleh satu orang mahasiswa untuk satu siswa, kita sudah kerjasama dengan Undiksha,” kata Sutjidra saat jumpa pers 100 hari Program kerja kepemimpinan Sutjidra Supriatna, Minggu 1 Juni 2025.

Begitupun janji kampanye untuk membagikan seragam gratis bagi siswa siswi tidak mampu telah dianggarakan sejak awal, namun baru akan di realisasikan pada tahun ajaran baru. Pemetaan siswa-siswi yang mendapatkan seragam gratis bagi siswa dan siswi baru sesuai dengan asal sekolah.  “Sehingga lebih dimudahkan untuk membagikan langsung ke sekolah pada tahun ajaran baru,” ujarnya.  Sebanyak 5.305 siswa dari keluarga tidak mampu di jenjang TK, SD, dan SMP akan menerima paket seragam (2 stel), tas, sepatu, dan kaos kaki dengan anggaran Rp6,6 miliar.

Pemerintahan era Sutjidra dan Supriatna juga berkomitmen untuk melindungi lahan pertanian dari alih fungsi. Kebijakan yang telah dijalankan dengan memberikan insentif pajak 90% bagi wajib pajak dengan objek Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Pada tahun 2025 total jumlah wajib pajak PBB P2 adalah sebanyak 312.195 SPPT dengan nilai ketetapan sebesar Rp23,6 miliar lebih. Dari jumlah tersebut, sebanyak 26.283 wajib pajak termasuk wilayah pertanian kawasan LP2B dengan nilai ketetapan awal adalah sebesar Rp2,4 miliar lebih.

Namun setelah mendapat insentif LP2B yaitu pengurangan pokok pajak sebesar 90%, maka total keseluruhan pengurangannya (diskonnya) adalah sebesar Rp2,167 miliar. Jadi total pajak yang ditagihkan kepada pemilik lahan LP2B tersebut secara total agregat adalah sebesar Rp247,8 juta lebih. Kebijakan ini diharapkan mendukung ketahanan pangan sekaligus menjadi daya tarik agrowisata.

Janji untuk melakukan penataan perwajahan kota Singaraja juga sudah mulai dilakukan. Pemasangan lampu penerangan jalan hias tenaga surya di sepanjang Jalan Udayana sebanyak 25 titik dengan anggaran Rp1,4 miliar. Saat ini lampu penerangan jalan hias tenaga surya sudah mulai diproduksi dengan waktu 60 hari kalender. “Akan selesai pada tanggal 26 Juli 2025. Setelah produksi langsung dipasang. Pemasangan ini merupakan awal dan akan dilanjutkan di titik lainnya.” terang Bupati yang juga dokter spesialis kandungan ini.  

Penataan juga akan dilakukan pada kawasan heritage seperti Jalan Sukasada, Ngurah Rai, Diponegoro, hingga Pelabuhan Tua Buleleng. Kawasan Tugu Singa Ambara Raja tidak luput dari penataan menjadi ruang rekreasi modern yang estetis.

Selain itu, Sutjidra akan melakukan penataan Kawasan Pasar seperti Pasar Anyar. Operasi penertiban pedagang bermobil di sekitar Pasar Anyar Jalan Diponegoro telah dilakukan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan publik. Penertiban dilakukan oleh Satpol PP dan juga Dinas Perhubungan.

Selain penataan wajah kota, penanganan sampah di Buleleng akan ditangani dan berkolaborasi dengan Pemprov Bali. Sampah menjadi masalah darurat sehingga tata kelola dan solusi penanganan sampah bisa diatasi dengan berbasis sumber. Suthidra juga mengaku sudah membuat surat edaran terkait dengan tata Kelola sampah berbasis sumber itu.

“Penanganan sampah dengan teknologi belum bisa dilakukan karena belum ada anggaran. Nanti akan kolaborasi dengan Pemprov Bali mengenai penanganan sampah di seluruh Bali.” ucap dia.

Untuk memancing investasi, Sutjidra Supriatna mengaku telah melakukan kebijakan untukmempermudah investor menanam modal di Buleleng. Bahkan, Sutjidra mengaku telah melakukan pendekatan terhadap salah satu pemilik mall besar di Denpasar agar membangun mall terintegrasi dengan hotel di Buleleng. “Pemerintah siap mefasilitasi perizinan yang mudah dantidak berbelit,” tambah dia.

Mal Pelayanan Publik (MPP) Buleleng kini menyediakan 205 jenis layanan perizinan dan non-perizinan berkat kolaborasi dengan 23 instansi. (*)

Pewarta : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts