Pemkab Buleleng Gencarkan Bedah Rumah untuk Tekan Kasus TBC

Singaraja, koranbuleleng.com | Pemerintah Kabupaten Buleleng belum menerima petunjuk teknis (juknis) mengenai distribusi vaksin Tuberkulosis (TBC) dari pemerintah pusat. Di tengah proses uji coba vaksin tersebut, Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, memilih fokus menggencarkan program bedah rumah bagi warga miskin sebagai langkah konkret menekan laju penularan penyakit menular ini.

“Belum ada (petunjuk teknis). Itu kan sangat sensitif sekali siapa yang mau dipakai sebagai sampel dan sebagainya. Sampelnya berapa, apakah sampelnya memenuhi syarat, kemudian hasilnya gimana,” ungkap Sutjidra, Senin, 2 Juni 2025.

- Advertisement -

Mengacu data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sebanyak 230 kasus TBC ditemukan di Buleleng, menjadikannya sebagai kabupaten kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di Bali. Penyakit ini paling banyak menyerang masyarakat berusia produktif, antara 14 hingga 45 tahun.

Sutjidra menilai, tingginya kasus TBC di Buleleng berkorelasi langsung dengan jumlah penduduknya yang paling tinggi dibandingkan kabupaten lain di Bali. Oleh sebab itu, pendekatan pencegahan berbasis intervensi lingkungan dan fasilitas hidup dinilai lebih realistis sambil menunggu arah kebijakan vaksinasi dari pusat.

Program bedah rumah akan diprioritaskan bagi warga yang tinggal di hunian tidak layak. Rumah-rumah kumuh yang minim ventilasi, lembap, dan pengap disebut menjadi medium cepat penularan TBC. “Karena rumah tidak layak huni itu dari lingkungannya yang kumuh, itu cenderung penyebaran penyakit TBC cepat sekali. Dengan rumah yang layak, masyarakat tidak keanginan, kepanasan, kehujanan, ventilasi bagus, sehingga penyakit TBC bisa kita eliminasi,” kata dia.

Selain melalui pendekatan sosial dengan perbaikan lingkungan tempat tinggal, Pemkab Buleleng juga menyiapkan langkah medis. Dalam waktu dekat, sejumlah alat kesehatan (alkes) baru akan diadakan di RSUD Buleleng untuk menunjang deteksi dini penyakit TBC secara lebih akurat dan cepat.

- Advertisement -

“Yang terdekat mungkin ada alkes yang perlu diperbarui dan pengadaan. Misalnya MRI, untuk melengkapi fasilitas pelayanan untuk penunjang diagnostik di rumah sakit umum. Apalagi RSUD kita menuju ke rumah sakit regional nasional ataukah menjadi rumah sakit pendidikan utama,” ucapnya.(*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts